Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mengerek target pergerakan penumpang pada 2023 menjadi sekitar 70 juta penumpang seiring dengan pemulihan pasar penerbangan pascapandemi Covid-19.
Angka tersebut lebih tinggi dari target perusahaan pada awal tahun yang membidik sebanyak 68 juta penumpang.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan peningkatan target tersebut seiring dengan dicabutnya status pandemi Covid-19 yang meningkatkan mobilitas masyarakat.
Dia menjelaskan, pemulihan mobilitas masyarakat juga telah terlihat dari total pergerakan penumpang pada bandara-bandara AP I sepanjang 2023.
Faik menjelaskan, total pergerakan penumpang di 15 bandara yang dikelola AP I pada periode Januari hingga akhir Agustus telah menembus 45,6 juta orang.
Dia mengatakan Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sentani Jayapura menjadi 5 bandara dengan kontribusi pergerakan penumpang terbanyak.
“Kalau melihat pergerakan 3 bulan terakhir, kami optimistis bisa tembus di atas 70 juta penumpang. Porsinya untuk penumpang penerbangan internasional sekitar 22 persen, dan sisanya domestik,” kata Faik dalam acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Pertumbuhan kinerja operasional turut berimbas positif pada kinerja keuangan perusahaan. Faik memaparkan, total pendapatan AP I pada periode Januari-Juli 2023 mencapai Rp5,21 triliun atau meningkat 75 persen dengan EBITDA mencapai Rp2,32 triliun atau naik 224 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu.
Seiring dengan perolehan tersebut, perusahaan pun mencetak laba bersih sebesar Rp448 miliar pada periode Januari-Juli 2023. Faik mengatakan, AP I menargetkan dapat mengantongi laba bersih Rp1 triliun hingga akhir 2023
“Tren pertumbuhan pada tahun ini menjadi sinyal bahwa upaya transformasi secara keseluruhan bisnis perusahaan telah membuahkan hasil. Meski begitu, sinyal positif ini mesti terus digaungkan sehingga AP I benar-benar kembali ke posisi semula sebelum pandemi melanda atau bahkan lebih dari itu,” pungkasnya.