Bisnis.com, JAKARTA - Wakil ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi kembali dorong pemerintah untuk menambah kepemilikan saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menjadi 43 persen.
Bambang mengatakan penambahan kepemilikan saham ke angka 43 persen ini agar Indonesia bisa menjadi pengendali dari PT Vale Indonesia nantinya.
“Mungkin ya, setidak-tidaknya saham pemerintah itu 43 persen. Minimal 43 persen itu kita sudah bisa jadi pemilik saham pengendali,” kata Bambang saat ditemui di DPR, Senin (28/8/2023).
Bambang menyebut bahwa pengembangan nikel di dalam negeri akan berjalan ke arah yang lebih progresif apabila status MIND ID sebagai pengendali INCO.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa saham publik 20 persen milik Vale Indonesa yang tidak bisa dihitung sebagai kepemilikan pemerintah.
"Vale mengakali bahwa mereka sebelumnya sudah melepas ke publik 20 persen. Jadi seolah-olah kalau dihitung, jadi 34 persen plus 20 persen. Kamu sudah lihat di bursa yang 20 persen itu mayoritas kepemilikan asing," ujarnya.
Baca Juga
Untuk pemegang saham Vale Indonesia saat ini terdiri dari Vale Canada Limited dengan 43,79 persen, Sumitomo Metal Mining 15,03 persen, MIND ID 20 persen, Vale Japan Limited 0,55 persen, Sumitomo Corporation 0,14 persen, dan publik 20,49 persen.
Diberitakan sebelumnya, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID menyebut besaran porsi saham yang akan dilepas PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dalam divestasi peralihan status kontrak karya masih dinegosiasikan.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatakan bahwa porsi divestasi saham INCO yang ditawarkan sebesar 14 persen belum nilai final dan masih bisa bertambah.
“Enggak, belum tentu [14 persen], masih dinegosiasi. Bisa bertambah,” kata Hendi, Senin (14/8/2023).
Sejalan dengan negosiasi besaran porsi saham divestasi, perseroan dengan INCO juga masih melakukan negosiasi terkait harga jual beli saham yang akan dibayarkan MIND ID.
Sementara itu, MIND ID kembali menegaskan keinginannya untuk menjadi pengendali utama INCO melalui momentum divestasi saham tersebut.