Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bea Cukai Dorong Percepatan Implementasi NLE, Begini Progresnya

Menurut, Ditjen Bea Cukai, NLE menyediakan layanan dari hulu ke hilir dalam proses alur logistik barang ke luar negeri serta pergerakan barang dalam negeri.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani, selaku Ketua Tim Nasional Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE) menyampaikan implementasi NLE yang terbagi menjadi 4 pilar menunjukkan progres positif. 

Pada dasarnya, NLE menyediakan layanan dari hulu ke hilir dalam proses alur logistik barang ke luar negeri serta pergerakan barang dalam negeri. Saat ini pun sejumlah Pelabuhan laut dan udara telah menerapkan sistem tersebut. 

“Tahun 2022 secara umum terdapat 14 pelabuhan laut di Indonesia yang telah menerapkan layanan NLE. Di tahun 2023, implementasi NLE sedang dalam proses perluasan ke 32 pelabuhan laut lainnya dan 6 pelabuhan udara secara bertahap yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (28/8/2023). 

Manfaat yang melalui penerapan NLE antara lain seperti penerapan single submission (pabean-karantina, pengangkut, dan perizinan), single billing, fasilitasi payment channel, alat kontrol kepatuhan dan implementasinya, mendorong standarisasi layanan, dan memudahkan proses bisnis importir, eksportir, dan pelaku logistik lainnya.

Askolani menjelaskan, pada Pilar I (simplifikasi proses) mencatatkan tren utilisasi yang meningkat pada single submission (SSm) Pengangkut, SSm QC, SSm Perizinan, dan manifes domestik. 

Pilar II (kolaborasi platform logistik) secara kesisteman sudah terbangun dan saat ini sedang dalam proses pengembangan oleh Lembaga National Single Window (LNSW). 

Pilar III (kemudahan pembayaran) telah berjalan skema single billing yang telah piloting di 12 pelabuhan di Indonesia. 

Terakhir, pilar IV (tata ruang) terkait rencana penerapan kebijakan zonasi dan rencana sinkronisasi jalur kereta api peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Askolani menegaskan, untuk menilai efektivitas layanan NLE secara berkelanjutan, pada 2023 akan dilakukan kembali survei NLE lanjutan. Survei ini diharapkan dapat menghasilkan kualitas survei yang lebih baik dan komprehensif dengan pendekatan kuantitatif.

Adapun, Percepatan penataan sistem logistik nasional terus diupayakan pemerintah sesuai amanat dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. 

Pasalnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyampaikan bahwa sistem logistik Indonesia dinilai sudah ketinggalan dibandingkan dengan negara tetangga di Asean.

Bank Dunia merilis Logistics Performance Index (LPI) 2023 pada April lalu, tercatat mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan indeks terakhir yang dikeluarkan pada 2018. 

Tercatat, kinerja logistik Indonesia kalah dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Menurut laporan LPI, Indonesia menempati peringkat ke 63 dari total 139 negara yang dikaji dengan skor LPI 3,0. 

Realisasi tersebut mengalami penurunan 17 peringkat dibandingkan pada 2018 saat Indonesia menduduki urutan ke-46 dengan skor LPI 3,15.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper