Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Perdagangan AS Bakal ke China, Jadi Kunjungan Paling Sukses?

Kunjungan Menteri Perdagangan AS ke China dinilai dapat menjadi yang paling berperan dalam mempererat hubungan kedua negara.
Bendera Amerika Serikat dan China berkibar di luar Gedung Putih saat anggota Secret Service berjaga di Washington, D.C., AS, pada Senin, 17 Agustus 2011. Hu Jintao, Presiden China, tiba di Washington untuk kunjungan kenegaraan pertamanya ke AS./Bloomberg
Bendera Amerika Serikat dan China berkibar di luar Gedung Putih saat anggota Secret Service berjaga di Washington, D.C., AS, pada Senin, 17 Agustus 2011. Hu Jintao, Presiden China, tiba di Washington untuk kunjungan kenegaraan pertamanya ke AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kunjungan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Gina Raimondo ke China diprediksi akan menjadi paling berperan dalam mempererat hubungan kedua negara di tengah meningkatnya tensi dagang dan geopolitik. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/8/2023), Raimondo dijadwalkan tiba di China, Beijing pada Minggu (27/9/2023) untuk membicarakan mengenai hubungan AS-China

Sebagaimana diketahui, kunjungan tersebut juga dilakukan setelah Presiden AS Joe Biden memberlakukan pembatasan penjualan teknologi canggih seperti chip dan membatasi investasi ke sektor-sektor strategis, seperti kecerdasan buatan (AI) dan komputasi kuantum. 

Dalam tiga bulan terakhir, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen, dan utusan iklim John Kerry, masing-masing melakukan perjalanan ke China. Namun, sebagian besar dari mereka kembali dengan tangan kosong. 

Raimondo mungkin memiliki peluang yang lebih baik lantaran mandat Departemen Perdagangan adalah untuk mempromosikan perdagangan AS di luar negeri serta memerangi praktik-praktik yang dianggap tidak adil atau berbahaya bagi keamanan nasional.

Nantinya, Raimondo akan mengumumkan kelompok kerja AS-China mengenai pengendalian ekspor, dan satu kelompok kerja mengenai isu-isu komersial. 

Kemudian, kunjungannya juga dapat membantu Boeing Co. melanjutkan pengiriman jet 737 Max-nya ke China untuk pertama kalinya sejak 2019. 

Pejabat Boeing sendiri mengatakan bahwa mereka telah menerima sinyal baik dari pelanggan China, dengan dimulainya kembali pengiriman dan penjualan dalam beberapa bulan terakhir. 

Kunjungan Mendag AS juga terjadi kurang dari dua minggu setelah AS menandatangani perjanjian penting dengan Jepang dan Korea Selatan, untuk lebih bekerja sama di bidang pertahanan dan melawan “paksaan ekonomi” dari gangguan rantai pasokan. 

Secara tidak langsung, perjanjian tersebut merupakan pukulan terselubung bagi China. Beijing sendiri merespon dengan menuduh AS memicu perpecahan dan konfrontasi di kawasan, dan AS harus berhenti merugikan kepentingan China. 

Namun, kedua belah pihak juga telah menunjukkan tanda-tanda untuk mencari hubungan yang lebih kooperatif. Terlepas dari semua perselisihan dalam hubungan kedua negara, China juga tetap menjadi salah satu mitra dagang terbesar AS.

Profesor ilmu politik di Yale School of Management yang berfokus pada persaingan global dan teknologi, Paul Bracken mengatakan bahwa fakta banyak pejabat Biden telah mengunjungi China merupakan hal yang luar biasa.

“China memiliki minat yang lebih tinggi terhadap hal ini [kunjungan Raimondo] karena berbagai alasan,” jelasnya dikutip dari Bloomberg, Jumat (25/8/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper