Bisnis.com, JAKARTA – Hingga Juli tahun ini, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan kontrak baru mencapai Rp18,8 triliun dengan pertumbuhan mencapai 23 persen dibandingkan dengan pada capaian tahun lalu di periode yang sama senilai Rp15,3 triliun.
Corporate Secretary PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Farid Budiyanto menuturkan hingga Juli 2023, perseroan berhasil memperoleh kontrak baru pada Juli 2023 untuk proyek konstruksi South Commuter Railway di Filipina, Proyek Pengaman Pantai di Cilacap, dan Proyek Gedung Biofarma.
Dia pun memerinci dari perolehan kontrak baru tersebut, lini bisnis engineering dan konstruksi mendominasi sebesar 92 persen, dan sisanya properti dan lini bisnis lainnya.
“Hingga Juli 2023, perseroan telah mencatatkan kontrak baru mencapai Rp18,8 triliun dengan pertumbuhan mencapai 23 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu,” terangnya kepada Bisnis dikutip, Kamis (24/8/2023).
Dia melanjutkan, jika dilihat dari sumber dana, komposisi kontrak baru bersumber proyek pemerintah sebesar 30 persen, dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 16 persen. Kemudian proyek konstruksi dari inisiasi investasi sebesar 10 persen, dan yang berasal dari swasta /lainnya sebesar 44 persen.
Raihan kontrak baru tersebut, masih sesuai rencana terhadap target 2023 senilai Rp27 triliun atau tumbuh kurang lebih 10 persen hingga 15 persen dibandingkan dengan capaian pada 2022.
Baca Juga
Adapun, sepanjang semester I/2023, ADHI juga telah menunjukkan peningkatan laba bersih sebesar 21 persen menjadi Rp12,4 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan menjadi Rp6,4 triliun pada Semester I/2023 dan penurunan beban keuangan sebesar 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya setelah berhasil menurunkan tingkat rata-rata bunga pinjaman.
Pada 2024 nantinya, emiten berkode saham ADHI optimistis pasar konstruksi karena sesuai dengan Pidato Presiden RI Joko Widodo dalam penyampaian RUU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 16 Agustus 2023 yang mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk sektor ini.
"Untuk sektor konstruksi ADHI menghadapi 2024 dengan optimistis mengingat anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp422 triliun yang akan diarahkan untuk penguatan penyediaan pelayanan dasar, peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas serta infrastruktur penguatan ketahanan pangan dan energi," terangnya.