Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. telah merealisasikan serapan belanja modal Rp170,3 miliar hingga periode kuartal III/2022.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan realisasi tersebut terdiri atas penggunaan aset tetap, pengadaan lahan, dan penyertaan modal.
"Target capex hingga akhir tahun diperkirakan tumbuh 15 persen–20 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu dengan sumber dana khususnya untuk penyertaan berasal dari penambahan modal rights issue," katanya kepada Bisnis, Senin (31/10/2022).
Sementara itu, Farid menambahkan untuk perolehan kontrak baru ADHI sampai dengan September 2022 mencapai Rp18,1 triliun atau telah mencapai sekitar 70 persn–80 persen dari target. Dia menjelaskan nilai tersebut termasuk target total kontrak baru dari Proyek IKN senilai Rp3-3,5 triliun.
Nilai tersebut meningkat sebesar 57,3 persen jika dibandingkan dengan perolehan kontrak pada periode yang sama tahun lalu.
Pembangunan Ibu Kota Negara Baru (IKN) telah berkontribusi dalam perolehan kontrak hingga September 2022 dengan total nilai kontrak sebesar Rp1,4 Triliun.
Baca Juga
Perolehan kontrak tersebut didominasi oleh proyek pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karangjoang – Kariangau dengan nilai kontrak Rp1,1 triliun. Selain itu, ADHI telah memperoleh kontrak pekerjaan proyek pembangunan hunian pekerja dan tender Jembatan Pulau Balang.
Profil kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan September 2022, meliputi lini bisnis Konstruksi sebesar 90 persen, Properti sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 40 persen,gedung sebesar 12 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 48 persen.
"Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan bagi ADHI," ungkapnya.