Bisnis.com, JAKARTA - PT Bayer Indonesia telah menggelontorkan dana Rp19 miliar untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan sektor pertanian di Klaten, Jawa Tengah.
Bayer Head of Field Solutions South East Asia & Pakistan, Kukuh Ambar Waluyo mengatakan jumlah tersebut merupakan capex yang digunakan sarana dan prasarana dari Bayer Juwiring Agricultural Research and Academy (Juara).
"Sampai hari ini atau Juli [2023], jadi kami hitung sampai bulan lalu itu l sudah spend sekitar Rp19 miliar hanya untuk sarana dan prasarana," katanya dalam konferensi pers Bayer di Klaten, Selasa (15/8/2023).
Dia juga menuturkan bakal menambah suntikan dana dalam proyek ini untuk biaya operasional, mulai dari peneliti hingga satelit penelitian.
Singkatnya, perusahaan yang terjun ke sektor kesehatan dan nutrisi ini masih fokus dalam penyediaan fasilitas pusat penelitiannya di Klaten. Terlebih, R&D Bayer ini disebut fasilitasnya terbesar kedua di Asia Tenggara.
"Baru capex, operasional, penelitinya, berapa orangnya nanti kita fokus pada tahap selanjutnya. Kami fokus berdiri dulu, setelah berdiri semua kita inagurasi setelah kita masuk tahap tiga," tambahnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, R&D ini berdiri di atas lahan seluas 9 hektare yang diharapkan dapat mengeluarkan potensi sumber daya alam (SDM) Indonesia, khususnya di sektor pertanian.
Adapun, pusat penelitian terbesar milik Bayer di Indonesia ini direncanakan untuk menjalankan hingga 200 uji coba teknologi pertanian per tahun.
Dalam skala global, Bayer telah menggelontorkan anggaran hingga 6,2 miliar Euro atau Rp106 triliun rupiah pada 2022 untuk kebutuhan penelitian dan pengembangan.