Bisnis.com, JAKARTA – Anah buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tercatat telah menembus level Rp15.300.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu menyampaikan bahwa tekanan dolar AS terhadap nilai tukar rupiah tersebut telah diantisipasi oleh pemerintah.
Dia menjelaskan bahwa outlook keuangan negara atau APBN yang konservatif pada tahun ini sebenarnya telah menjangkar seluruh risiko, termasuk gejolak terhadap nilai tukar rupiah. Dia juga memastikan dampak dari pelemahan rupiah terhadap APBN akan tetap terkelola.
“Untuk gejolak ini sebenarnya sudah kita antisipasi, mulai dari kebijakan suku bunga The Fed, semuanya sudah diantisipasi. Ini gejolak yang bisa kita kendalikan,” katanya saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Febrio mengatakan Kemenkeu juga akan terus melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) agar tekanan terhadap rupiah dan pasar keuangan bisa tetap terkendali.
Dia menambahkan pelemahan rupiah juga tidak akan banyak mempengaruhi beban subsidi. Pasalnya pemerintah telah memperhitungkan rata-rata nilai tukar rupiah tahun ini, yang dipatok pada level Rp15.100 per dolar AS.
Baca Juga
“APBN kita sudah selalu forward looking, dalam 3 tahun ini kita siap dalam segala gejolak. Jadi, 2023 ini sudah cukup forward looking sehingga akan tetap bisa kita jaga,” tuturnya.
Bisnis mencatat, nilai tukar rupiah pada hari ini, Senin (14/8) sempat melemah ke level Rp15.333 per dolar AS, melemah 0,75 persen atau 114 poin pada pukul 10.42 WIB.
Sementara pada awal perdagangan, rupiah dibuka melemah 0,55 persen atau 83 poin ke level Rp15.302 per dolar AS.