Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengklaim kinerja keuangan dan manajemen pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehat, terlepas dari isu-isu miring yang menerpa BUMN Karya.
“Insya Allah, terlepas dari isu [BUMN] karya, BUMN sehat kok,” kata Erick dalam sambutannya pada Forum Sinergi BUMN-Swasta, Senin (14/8/2023).
Erick mengatakan, net profit BUMN sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN tercatat hanya sekitar Rp13 triliun, sedangkan saat ini net profit BUMN Rp124 triliun.
"Dividen yang kita berikan kepada negara Rp80,2 triliun. Kita bayar pajak, bayar distribusi sama karena kita mau dorong program pemerintah yang pro rakyat," ujarnya.
Sementara itu, Erick juga mendorong kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta dalam membangun perekonomian Indonesia. Apalagi, keduanya memiliki tantangan yang sama ketika hendak melakukan inovasi baru karena adanya aturan yang mengikat dan menghambat.
Salah satunya adalah dari sektor properti. Erick berpendapat bahwa pertumbuhan sektor properti masih lambat dibandingkan sektor lainnya sehingga perlu didorong pertumbuhannya misalnya dengan subsidi bunga murah, dan insentif lainnya.
Baca Juga
“Tadi malam saya sama Pak Tiko [Wamen BUMN I Kartika Wirjoatmodjo] ketemu Bu Menkeu [Sri Mulyani Indrawati] juga kita dorong sektor properti. Kita dorong Bu apakah PPN nya, subsidi bunga murah, dan ini saya sudah bicara dengan Pak Presiden, beliau setuju,” jelasnya.
Oleh karena itu, Erick mengajak pengusaha untuk bersama-sama membuat blueprint yang nantinya akan diusulkan kepada pemerintah. Dengan adanya blueprint ini pemerintah akan didorong untuk pro bisnis dengan tidak membuat aturan-aturan yang mengikat BUMN dan swasta.
“Ayo kita sama-sama bikin blueprint, blueprint yang bisa kita usulkan juga ke pemerintah supaya pemerintah harus pro bisnis jangan membikin aturan aturan tambahan yang akhirnya mengikat kita,” ujar Erick.