Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap agar restrukturisasi BUMN Karya tidak mengganggu pembangunan proyek-proyek infrastruktur, khususnya proyek strategis nasional (PSN).
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, menyatakan bahwa Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah bersurat kepada Menteri BUMN Erick Thohir mengenai imbauan kepada BUMN Karya agar tidak menggunakan dana proyek yang berasal dari APBN untuk membayar eksposur kreditnya di sejumlah industri perbankan.
"Misal, progresnya sudah 20 persen, kita langsung bayar 20 persen itu dari APBN. Itu harus dipisahkan oleh BUMN Karya terhadap bank. Jadi jangan seperti itu, nanti proyeknya nggak jadi kalau kayak gitu," kata Endra saat ditemui di Kementerian PUPR, Rabu (9/8/2023).
Endra juga menjelaskan bahwa hingga saat ini jumlah proyek-proyek PSN nilainya diketahui mencapai hampir Rp118 triliun.
Seiring dengan hal tersebut, Endra menekankan kembali bahwa pembangunan PSN harus diselesaikan mengingat hal tersebut merupakan titah Presiden.
Untuk memastikan sejumlah PSN tetap terealisasi, Kementerian PUPR juga telah berpesan pada Menteri BUMN untuk mengkonsolidasi kerja sama seluruh stakeholder, khususnya pada industri perbankan untuk dapat tetap seirama mengucurkan pembiayaan untuk menyukseskan sejumlah pembangunan infrastruktur yang telah ditargetkan.
Baca Juga
"Karena PSN itu prioritas presiden, jadi harus dipisahkan antara [dana] yang restrukturisasi dan yang PSN. Jadi kalau kayak proyek IKN kan makannya dari awal kami katakan mudah-mudahan tidak terganggu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pihaknya telah melakukan rapat dengan Wamen BUMN, BUMN Karya dan Bank Himbara untuk membahas nasib proyek infrastruktur yang ditangani oleh perusahaan pelat merah, termasuk proyek IKN.
Dia memastikan proyek IKN yang ditangani BUMN Karya bisa selesai sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.
"Yang IKN intinya saya sudah rapat dengan [BUMN] Karya tadi pagi, dengan Pak Wamen Pak Rosan dan Pak Wamen Pak Tiko, untuk Karya dan Himbara segera mendorong pembangunan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pemerintah," kata Erick Thohir usai menghadiri Peresmian Indoor Multifunction Stadium (IMS) atau Indonesia Arena di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023).
Erick menjelaskan, restrukturisasi di dalam aturan OJK memang membatasi Bank Himbara tidak dapat memberikan bantuan. Dia pun meminta agar dibedakan antara korporasi dengan proyek konstruksi yang dikerjakan.
Erick Thohir juga angkat bicara terkait dengan isu restrukturisasi BUMN Karya merupakan proses biasa dan tidak akan menghambat proyek IKN, terlebih ada jaminan pembayaran kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC).
"Mengenai pendanaan nanti kita dukung, kita lakukan persiapan. Lalu kalau ada isu restrukturisasi Waskita, WIKA itu kan proses biasa. Itu kan perusahaan. Namun, kalau proyek yang dibawa kan jalan terus. Apalagi sudah ada guarantee pembayaran multi years. Tinggal nanti dari pihak OJK saja kita ajak bicara," ujar Erick.