Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Moncer, Indsutri Sawit Sumbang Devisa US$50 Miliar Sepanjang 2022

Dari data PASPI, terdapat 70 juta rakyat Indonesia yang ekonominya terikat dengan industri sawit.
bwpt, sawit, cpo
bwpt, sawit, cpo

Bisnis.com, JAKARTA- Industri sawit disebut telah menjadi penyelamat ekonomi nasional pascapandemi. Hal ini tercerminkan dari kotribusi sawit terhadap perolehan devisa negara mencapai US$50 miliar pada 2022. 

Ketua Dewan Pembina Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Bungaran Saragih mengatakan perolehan tersebut bersumber dari ekspor produk sawit lokal senilai US$39 miliar dan penghematan devisa dari mandatori biodiesel sekitar US$10,3 miliar. 

"Secara keseluruhan, industri sawit menyumbang devisa hampir mencapai US$50 miliar. Tidak ada komoditas lain yang seperti itu," kata Bungaran dalam acara Advokasi Sawit di Jakarta, Senin (14/8/2023). 

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, industri sawit telah mempekerjakan 16,5 juta tenaga kerja yang di dalamnya mencakup 2,5 juta rumah tangga petani. Menurutnya, ada 70 juta rakyat Indonesia yang ekonominya terikat dengan industri ini.

"Sawit berkontribusi besar dalam menciptakan surplus neraca perdagangan yang kita nikmati 3 tahun terakhir khususnya selama Covid-19," tuturnya. 

Tak hanya itu, Bungaran juga mengungkap kontribusi industri sawit nasional di kancah global. Adapun, Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar pada 2006 dan mendominasi minyak nabati dunia. 

Menurut Mantan Menteri Pertanian RI (2000-2004) itu, kondisi ini telah membawa dinamika baru dalam pasar minyak nabati dunia, di mana harga minyak sawit lebih kompetitif dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. 

Namun, salah satu isu yang dapat menjadi tantangan baru di industri sawit yakni isu keberlanjutan. Meski dari sisi kompetisi harga (price competition), harga minyak sawit lebih diandalkan, namun persaingan dalam pasar non price competition (NPC) semakin ketat. 

"Isu yang digunakan NPC melawan sawit adalah isu keberlanjutan. Baik dari sisi keberlanjutan ekonomi sosial dan lingkungan. Kita setuju bangsa ini telah komitmen capai sustainability," terangnya. 

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa pelaku usaha di indsutri sawit pun tak sedikit yang telah memiliki sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Untuk itu, dia kembali mendorong seluruh stakeholder untuk mengadopsi konsep keberlanjutan dalam operasionalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper