Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi AS Juli 2023 Diproyeksi Makin Landai, Lanjutkan Tren Disinflasi

Ekonom memproyeksikan inflasi Amerika Serikat Juli 2023 diproyeksi menunjukkan tren disinflasi lebih lanjut.
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS)./Bloomberg
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi Amerika Serikat diperkirakan semakin melandai pada Juli 2023 dan manunjukkan gelombang disinflasi.

Melansir Bloomberg, Kamis (10/8/2023), data indeks harga konsumen (IHK) AS yang menjadi acuan inflasi akan dirilis hari ini. Ekonom memproyeksikan inflasi akan terus melandai.

Tim Eknom Bloomberg, Anna Wong, Stuart Paul dan Jonathan Church memproyeksikan bahwa IHK utama naik sebesar 0,3 persen pada Juli 2023. Adapun angka IHK inti yang tidak termasuk makanan dan energi diperkirakan naik sebesar 0,2 persen. 

“Laporan IHK bulan Juli akan menunjukan gelombang disinflasi mencapai perekonomian AS,” jelas tim ekonom Bloomberg, Kamis (10/8).

Para ekonom percaya bahwa moderasi baru-baru ini dalam IHK inti didorong terutama oleh lanskap ekonomi yang memburuk, dengan kenaikan suku bunga The Fed di masa lalu membebani permintaan dalam kategori pengeluaran yang lebih sensitif terhadap suku bunga. 

Data IHK yang dirilis Biro Statistik Tenaga Kerja tersebut akan sangat penting dalam penentuan kebijakan The Fed dalam beberapa pekan mendatang. 

Para investor juga tidak mengharapkan bank sentral terus menaikkan suku bunga, setelah menaikkan suku bunga acuan pada Juli 2023 di level tertinggi dalam 22 tahun terakhir. Angka inflasi yang rendah akan mendukung prospek tersebut. 

Inflasi inti telah menjadi fokus utama pejabat The Fed. Moderasi dalam kenaikan harga sewa, penurunan harga kendaraan bekas dan baru, mungkin akan memberikan kontribusi terhadap data inflasi Juli 2023.

Meskipun data inflasi dapat menjadi sinyal pengetatan tambahan The Fed, ekonom Bloomberg memperingatkan data-data Agustus 2023 yang akan dirilis sebulan lagi mungkin tidak akan terlihat baik. 

Namun, dengan kenaikan harga minyak dan bensin yang diperkirakan menjadi pendorong data inflasiutama, para ekonom berharap para pembuat kebijakan bisa fokus pada IHK inti

"Kami mengharapkan para pejabat bank sentral untuk terus fokus pada [inflasi] inti, yang harus terus moderat karena pertumbuhan melambat," jelas mereka.

Ekonom juga memproyeksikan inflasi turun 0,3 persen, sebagian karena penurunan 1,6 persen pada harga mobil bekas dan penurunan 0,5 persen pada harga kendaraan baru. 

Kemudian, harga sewa rumah diperkirakan naik sebesar 0,4 persen, menyusul kenaikan 0,5 persen pada Juni 2023. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper