Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Jabodebek Molor, Bikin Biaya Bengkak? Erick Thohir Beri Penjelasan

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan soal dampak LRT Jabodebek yang molor dari target terhadap biaya proyek.
Kereta Light Rail Transit (LRT) melintas di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (2/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kereta Light Rail Transit (LRT) melintas di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (2/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milk Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan proses pembaruan dan sinkronisasi sistem persinyalan pada LRT Jabodebek tidak akan berdampak pada penambahan biaya proyek ini.

Erick Thohir menuturkan hingga saat ini proses pengujian LRT Jabodebek masih terus dilakukan. Salah satu aspek yang tengah diuji adalah sinkronisasi agar pintu kereta LRT sejajar dengan pintu tepi peron masing-masing stasiun saat berhenti. 

Erick menuturkan, proses ini dilakukan oleh Siemens AG sebagai pihak yang mengembangkan sistem persinyalan LRT Jabodebek. Dia juga memastikan proses sinkronisasi sistem tersebut tidak akan menambah biaya proyek yang mulai dibangun pada 2015 tersebut.

“Enggak ada [penambahan biaya], itu kan sudah selesai. Pengerjaannya itu berbentuk paket,” kata Erick saat ditemui seusai Peresmian Indoor Multifunction Stadium (IMS) atau Indonesia Arena di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (8/8/2023).

Dia menambahkan, saat ini Kementerian Perhubungan juga tengah melakukan evaluasi terkait sinkronisasi tersebut dengan pihak konsultan asal Inggris. 

Erick melanjutkan, banyaknya evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah terbilang wajar mengingat Indonesia tergolong baru memiliki moda transportasi seperti LRT, MRT, dan kereta cepat. Dia memaparkan, evaluasi dilakukan sebagai bahan pembelajaran pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk mengembangkan moda transportasi sejenis ke depannya. 

"Dalam hal ini tentu ada proses belajar. Namun, kami tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang," pungkasnya.

Sebelumnya, LRT Jabodebek dijadwalkan akan membuka periode uji coba terbatas operasional untuk masyarakat umum pada 29 Juli 2023. Namun, uji coba tersebut diundur karena adanya proses pembaruan perangkat lunak (software) pada automatic train supervision (ATS)

Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan penundaan masa uji coba tersebut sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ingin memastikan keamanan dan keselamatan moda transportasi ini sebelum dioperasikan untuk masyarakat.

Dia menjelaskan, saat ini LRT Jabodebek tengah mengujicoba seluruh perangkat pada sistem automatic train supervision (ATS) yang telah diperbarui.

“Sekarang kami sedang fine tuning sistem ATS baru. Setelah proses ini rampung, kami akan melanjutkan uji coba untuk masyarakat,” jelas Purnomosidi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper