Bisnis.com, JAKARTA - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023, Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa Asean-BAC melalui lima isu prioritas dan 8 legacy project telah memperoleh beberapa capaian.
Dapat diketahui bahwa lima isu prioritas tersebut meliputi digital transformation, sustainable development, health resilience, food security, dantrade & investment facilitation.
“Isu prioritas ini disusun berdasarkan pemikiran yang matang oleh policy managers dan legacy leads kami yang merupakan pengusaha sukses di bidangnya, serta berpengalaman dalam menyusun rekomendasi kebijakan. Mereka juga didukung oleh knowledge partners,” Jelas Arsjad dalam Press Conference Asean-BAC Summit Week, Selasa (8/8/2023).
Dalam isu transformasi digital, legacy project pertama yakni sistem Asean QR Code, saat ini sudah berhasil terhubung dengan beberapa negara.
Dia memberi contoh seperti Indonesia dengan Singapura, Thailand dan Malaysia, Vietnam dan Thailand yang sudah terhubung dan Thailand dan Kamboja.
Hal ini mampu mendorong UMKM untuk bersaing secara global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di kawasan, yang diprediksi mencapai US$133 miliar pada tahun 2025.
Baca Juga
Legacy project berikutnya, yakni Wiki Entrepreneur dan Marketplace lending Platform, Asean-BAC telah mendukung UMKM dalam mengakses infomasi dan pembiayaan untuk usahanya.
Dia menuturkan pada 8-11 Agustus 2023 akan ada business matching antara pihak Japan External Trade Organization (JETRO) dengan Kadin Indonesia, untuk menghubungkan UMKM Indonesia dan Jepang untuk saling berbagi pengalaman dan best practice.
Di sisi lain, diketahui bahwa terdapat juga Asean Mentorship for Entrepreneurs Network yang siap untuk memberikan pelatihan dan seminar bagi UMKM di Indonesia hingga Asean.
Selanjutnya, pada isu pembangunan berkelanjutan, Asean-BAC telah mendapatkan pencapaian dalam legacy Asean Carbon Center of Excellence dan Net Zero Hub pada ASEAN Carbon Center of Excellence telah dibuat ASEAN Alliance on Carbon Market (AACM).
Net Zero Hub yang turut didorong Asean-BAC telah berhasil mendorong kerjasama antar perusahaan di Asean, yang nantinya akan saling membagikan pengetahuan dan praktik, saat mereka berupaya untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mencapai emisi nol karbon.
Pada isu ketahanan kesehatan, Asean-BAC telah berhasil mengumpulkan perusahaan obat-obatan, vaksin, infrastruktur kesehatan, hingga institusi penelitian di bidang kesehatan untuk membentuk jaringan kemitraan yang kuat dan mendukung ASEAN One-Shot Campaign.
Tujuannya sendiri adalah untuk mengembangkan vaksin, terapi, hingga infrastruktur kesehatan yang nantinya berguna untuk meningkatkan ketahanan kesehatan di kawasan.
Dari sisi ketahanan pangan, Asean-BAC telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Sinar Mas Agro Resource & Technology (SMART) dan stakeholder terkait lainnya yang bergerak di sektor pangan seperti jagung, minyak sawit, dan hortikultura.
Seluruh pihak yang tergabung di dalamnya akan memberdayakan UMKM dan petani, khususnya pada beberapa sektor ini, dengan sumber daya dan akses pasar yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan.
Terakhir, pencapaian ASEAN-BAC melalui ASEAN Business Entity sebagai bagian dari isu prioritas fasilitasi perdagangan dan investasi.
Dari pencapaian legacy ini yang dinilai penting adalah terbentuknya komitmen perusahaan seperti Astra International Tbk., Sinar Mas, dan perusahaan lainnya untuk meningkatkan investasi intra-ASEAN.