Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan segera membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) sebagai akses penghubung Jakarta International Stadium (JIS) dengan kawasan Ancol.
Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menyatakan pihaknya akan membangun jembatan penghubung JIS dan Ancol. Tahap desain sudah rampung.
"Kami sudah menyiapkan yang di luar, yang jembatan penyeberangan ke Ancol itu kami sudah penyelidikan tanahnya sudah, desainnya sudah," jelas Basuki, mengutip Antara, Minggu (6/8/2023).
JIS diajukan sebagai salah satu stadion untuk digunakan dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Basuki mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah JIS akan digunakan dalam Piala Dunia U-17 atau tidak.
"Yang jelas tugas saya di PU membuat jembatan itu. Itu dipakai atau enggak oleh U-17 kami bikin," jelasnya.
Panjang JPO penghubung Ancol-JIS diproyeksikan mencapai 400 meter dengan lebar 5 meter. Waktu pengerjaan jembatan diperkirakan lebih dari dua bulan.
Baca Juga
Kementerian PUPR akan menyelenggarakan rapat dengan para pihak terkait Rabu pekan depan. Dalam rapat akan dilakukan penunjukan langsung pihak yang akan menggarap proyek pembangunan JPO.
CATATAN FIFA
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan hasil inspeksi FIFA di Jakarta International Stadium (JIS). Ada dua hal yang harus diperbaiki.
Tim dari FIFA telah melakukan inspeksi ke JIS yang diusulkan menjadi venue Piala Dunia U-17 2023 pada Sabtu (29/7/2023).
Kunjungan FIFA ke JIS itu berlangsung lebih dari tiga jam dan tertutup dari liputan media.
Pada Rabu (2/8/2023), Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan hasil inspeksi FIFA di JIS tersebut. Erick mengatakan, ada dua hal yang menjadi pokok perhatian FIFA yakni akses jalan serta rumput JIS.
Dia menambahkan bahwa PSSI akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menyesuaikan dengan rekomendasi FIFA.
"Seperti pembicaraan dengan Pemda DKI, Jakpro, PUPR, kemarin yang saya juga dilaporkan nanti Jakpro dan PUPR akan berkonsolidasi melakukan perbaikan akses dan infrastruktur," kata Erick Thohir pada konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Erick mengatakan pihaknya berpacu dengan waktu untuk memperbaiki kekurangan venue sebelum turnamen Piala Dunia U-17 dimulai pada November mendatang.
PSSI tinggal memiliki 100 hari untuk mempersiapkan venue Piala Dunia U-17. Erick mengatakan pihaknya mengambil pilihan yang berisiko dengan mendaftarkan JIS sebagai venue.
"Soal rumput [diurus] Jakpro, soal penyeberangan itu PUPR. Ini yang saya dengar, tapi harus dikonfirmasi minggu depan. Akses ke tol dari pihak Jasa Marga, BUMN membantu. Tentu akses-akses ini jadi catatan FIFA," tutur Erick.
Kondisi rumput stadion tak hanya menjadi fokus di JIS saja. FIFA meminta empat stadion venue Piala Dunia U-17 ditingkatkan kualitas rumputnya.
"Masalah lapangan, ya memang dilihat dari catatan FIFA ini semua soal rumput. Jadi karena kan, kembali yang saya bilang, ketika U-20 lolos, terus dipakai lagi rumputnya enggak mungkin enggak rusak. Ini yang jadi catatan harus benar-benar perawatan rumput-rumputnya. Di semuanya lapangan latihan harus ditingkatkan. Memang ada kondisi-kondisi yang harus diperbaiki secara total," ucap Menteri BUMN ini.
FIFA nantinya akan melakukan inspeksi kedua pada 26 Agustus mendatang dengan membawa tim yang lebih besar. Dalam tim tersebut, akan turut serta ahli dan konsultan rumput yang didatangkan dari Australia.
JIS menjadi salah satu venue yang terbilang penting untuk Piala Dunia U-17 2023. Pasalnya, stadion di Jakarta Utara ini digadang-gadang akan menjadi venue opening ceremony.
PSSI mendaftarkan JIS karena Stadion Utama Gelora Bung Karno tak bisa dipakai lantaran bentrok dengan jadwal konser Coldplay.
Selain itu, PSSI juga berencana menggelar pertandingan timnas U-17 Indonesia di Jakarta. JIS pun menjadi kandidat venue.