Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Kawasan Industri Batang Telan Anggaran Rp2,8 Triliun, Rampung Tahun Ini

Total anggaran dikucurkan Kementerian PUPR untuk infrastruktur Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Jawa Tengah. 
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). /Dok. DPMPTSP Kabupaten Batang
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). /Dok. DPMPTSP Kabupaten Batang

Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat pembangunan infrastruktur sarana pendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Jawa Tengah. 

Adapun, dukungan infrastruktur utamanya berupa akses kawasan seperti jalan, jembatan, pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), penyediaan hunian pekerja hingga pengolahan sampah yang menghabiskan dana Rp2,8 triliun. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan ada pola baru dari pembangunan kawasan industri di Jawa Tengah ini, pasalnya KIT Batang merupakan proyek yang memanfaatkan tanah negara dan fasilitasnya disediakan pemerintah mulai dari jalan, air, sanitasi, hingga perumahan. 

“Sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi,” kata Basuki dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (3/8/2023). 

Dia memastikan dalam pembangunan KIT Batang, PUPR mengupayakan semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri. 

Di infrastruktur konektivitas, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan jalan kawasan dan akses menuju KIT Batang sepanjang 50,2 km dan 10 jembatan sepanjang 667 meter dengan total anggaran Rp1,82 triliun. 

Pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan dan diawasi melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Ditjen Bina Marga pada tahun 2020-2022.

Semenatara, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga membangun drainase utama (bendung) KIT Batang untuk mengendalikan banjir kawasan seluas 450 hektare. 

Pekerjaannya telah dimulai pada 2021 dengan biaya APBN senilai Rp46 miliar. Selain itu, Ditjen SDA juga membangun penyediaan air baku yang bersumber dari Sungai Urang paket 1 dan 2 berbentuk embung/reservoir dengan kapasitas tampung sekitar 1 juta m3. 

Selanjutnya, sumber air dari Bendung Sungai Urang dimanfaatkan untuk penyediaan air minum KIT Batang dengan membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Ditjen Cipta Karya. 

Dukungan infrastruktur berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 285 liter/detik, pekerjaan reservoir 4.500 meter kubik, jaringan perpiaan air minum, dan bangunan pendukung. 

Proyek ini mulai dikerjakan pada 2021-2023 dengan kontraktor PT Duta Rama-PT Gala Karya (KSO) dengan nilai kontrak sekitar Rp166 miliar. Progres pekerjaan hingga Juni 2023 telah mencapai 86,7 persen dan ditargetkan selesai tahun ini. 

Selain penyediaan air minum, BPPW Jawa Tengah juga membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 18.000 meter kubik/hari. IPAL KIT Batang terintegrasi dengan limbah domestik dari tenant yang telah dilakukan pretreatment dengan teknologi pengolahan Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). 

Pembangunan IPAL dilengkapi dengan jaringan perpipaan sepanjang 18 km menggunakan pipa HDPE berdiameter 160-500 mm dan 14 titik wetpit untuk mengalirkan air limbah secara grafitasi ke IPAL. Pembangunan IPAL mulai dikerjakan dengan biaya APBN senilai Rp344 miliar pada Desember 2021 dan progres saat ini sudah 80 persen.

Infrastruktur bidang permukiman lainnya untuk mendukung pengembangan KIT Batang adalah pembangunan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 140 ton/hari. 

Untuk mendukung kawasan Fase I  seluas 450 hektare telah diselesaikan pembangunan 1 unit hanggar berkapasitas pengolahan 35 ton/hari beserta bangunan pendukung untuk mengolah sampah domestik dari tenant, rumah susun, dan lainnya. 

Lebih lanjut, PUPR juga menyediakan rumah susun (rusun) bagi pekerja sebanyak 10 tower. Pembangunan rusun ini telah selesai pada 2022 dengan biaya sekitar Rp429,2 miliar dengan tipe barak setinggi 5 lantai. 

"Diharapkan dengan selesainya pembangunan rusun di lokasi yang dekat dengan tempat kerja dapat memberi nilai efisiensi tinggi bagi para pekerja di KIT Batang," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper