Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Jabodebek Jadi Kado HUT RI ke-78, Masih Sarat Masalah

LRT Jabodebek bakal diresmikan sebagai hadiah perayaan HUT RI ke-78 pada 18 Agustus nanti.
Fasilitas transportasi umum Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) melintas di jalur LRT Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (14/6/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom/aa.
Fasilitas transportasi umum Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) melintas di jalur LRT Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (14/6/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom/aa.

Bisnis.com, JAKARTA- LRT Jabodebek rencananya bakal diresmikan sebagai perayaan HUT RI ke-78, sehingga uji coba pun terus dilakukan. Namun, berbagai masalah masih menghambat operasional.

Pemerintah berencana meresmikan LRT Jabodebek pada 18 Agustus ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menggunting pita menandai peresmian tersbut, sedangkan pelaksanaan operasi komersial ditenggat pada 28 Agustus.

Hingga kini, pihak terkait masih melakukan uji coba keandalan moda anyar yang menghubungkan Ibu Kota Jakarta dengan beberapa kota satelit.

Selama proses uji coba itu, masalah seputar operasional LRT Jabodebek pun bermunculan. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau biasa disapa Tiko membeberkan persoalan LRT Jabodebek, antara lain kesalahan desain prasarana.

Jalur LRT Jabodebek bakal melintasi pusat kota seperti membelah jalan Gatot Sobroto dan Kuningan. Pada rute ini, LRT Jabodebek dihubungkan dengan jembatan lengkung atau longspan.

Persoalannya, desain longspan ini dianggap kurang tepat, karena terlalu sempit sehingga bakal menghambat laju rangkaian LRT. Sebagai penanggungjawab pembangunan jembatan itu, Adhi Karya dinilai salah memperhitungkan sudut kemiringan.

“Kalau tikungannya lebih besar, dia bisa belok sambal speed up,” jelas Tiko.

Persoalan lainnya adalah spesifikasi rangkaian LRT yang digarap PT Inka. Tiko menjelaskan pihak Siemens sebagai mitra mengeluhkan 31 rangkaian kereta LRT tidak seragam, baik terkait dimensi, bobot, kecepatan hingga system pengereman berbeda.

“Akibatnya system software harus diperlebar toleransinya, cost pun naik,” simpulnya.

Namun demikian, Kartiko juga mengapresiasi kerja keras semua pihak membangun LRT Jabodebek. Sebab, ungkapnya, semula proyek LRT ini dipandang misi mustahil.

“Ternyata setelah ketelatenan selama 3,5 tahun, barangnya jadi juga. Ini merupakan effort yang tingkat kedetailannya sangat tinggi dan sangat melelahkan,” tutup Tiko.

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper