Bisnis.com, JAKARTA – Chief of Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2023 akan berada pada posisi 115,44.
Dengan perkembangan tersebut, IHK pada Juli 2023 diperkirakan mengalami inflasi sebesar 0,38 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Sementara secara tahunan, tingkat inflasi diperkirakan kembali melandai menjadi sebesar 3,26 persen (year-on-year/yoy), dari bulan sebelumnya 3,52 persen yoy.
“BSI memproyeksikan IHK Juli 2023 berada di level 115,44, atau mengalami inflasi sebesar 0,38 persen mtm dan 3,26 persen yoy,” katanya kepada Bisnis, Senin (31/7/2023).
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi pada siang ini, Selasa (1/8/2023).
Banjaran mengatakan, perkiraan pada Juli 2023 tersebut sejalan tren penurunan inflasi sepanjang 2023. Namun demikian, terdapat risiko kenaikan harga pangan akibat perubahan cuaca El Nino yang berisiko mengganggu produksi.
Baca Juga
“Selain itu, periode tahun ajaran baru diprediksi akan meningkatkan inflasi kelompok pendidikan,” jelasnya.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan tingkat inflasi Juli 2023 akan melambat ke 3,09 persen yoy.
Secara bulanan, dia memperkirakan inflasi mencapai 0,22 persen mtm, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,14 persen mtm.
Dia menjelaskan, perkembangan inflasi pada periode tersebut terutama didorong oleh inflasi komponen inti, yang dipengaruhi oleh inflasi kelompok pendidikan. Hal ini sejalan dengan tahun ajaran baru sekolah tingkat dasar dan menengah.
“Selain komponen inflasi inti, inflasi harga bergejolak pada Juli 2023 diperkirakan cenderung stabil,” katanya.
Josua menyampaikan, beberapa komoditas pangan yang cenderung mengalami peningkatan harga secara bulanan, diantaranya beras sebesar 0,02 persen, telur 0,5 persen, bawang putih 7,7 persen, cabai merah 3,5 persen, dan cabai rawit 0,5 persen.
Sementara itu, terdapat juga beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga, yaitu daging ayam sebesar 2,4 persen, daging sapi 0,2 persen, dan minyak goreng 0,8 persen.
Lebih lanjut, Josua mengatakan bahwa inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) cenderung meningkat terbatas pada Juli 2023.
Kondisi ini dipengaruhi oleh penyesuaian harga BBM non-subsidi seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite sepanjang Juli lalu.
“Perkembangan inflasi harga yang diatur pemerintah pada Juli 2023 juga didorong oleh penyesuaian harga gas elpiji 5,5kg dan 12kg,” jelasnya.