Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Sindir Eropa Tak Konsisten, Terapkan EUDR Tapi Masih Impor Batu Bara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut Undang-Undang Antideforestasi atau EUDR yang diterapkan Uni Eropa sebagai kebijakan yang diskriminatif
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut, Uni Eropa bersikap tidak konsisten. Pasalnya, Uni Eropa yang menerapkan Undang-Undang Antideforestasi atau EUDR, di sisi lain tetap mengimpor energi kotor seperti batu bara.

"Katanya kopi merusak lingkungan, tapi dalam waktu yang sama dia [Uni Eropa] juga beli bali batu bara dari kita. Masa kopi lebih merusak lingkungan daripada batu bara? Enggak konsisten," ujar Menteri yang juga sering disapa Zulhas di Kementerian Perdagangan, Selasa (1/8/2023).

Zulhas juga membeberkan sikap Uni Eropa lainnya yang dianggap tidak konsisten. Menurutnya, Uni Eropa yang mengenakan pajak masuk 20 persen untuk produk tuna asal Indonesia, tetapi disebut juga menerima produk tuna yang ditampung secara ilegal.

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan dengan tegas menyebut EUDR menjadi kebijakan yang sangat diskriminatif.

Zulhas pun bercerita bahwa belum lama dirinya bertemu dengan komite parlemen Uni Eropa dan menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah melarang produk impor dari Eropa. Misalnya, saja produk minuman beralkohol seperti wine.

"Saya bilang rakyat kami kan juga pengen kayak kamu [Uni Eropa], hidup layak, makan enak, bisa sekolah, petani-petani kita juga pengen," tutur Zulhas.

Zulhas juga mengaku telah berbicara kepada pengusaha dari Eropa. Dalam perbincangan itu, Zulhas menekankan pihak Uni Eropa agar tidak meributkan hal yang dianggap tidak produktif, seperti UU Antideforestasi. Zulhas menyebut, hal itu akan merugikan kedua belah pihak dalam hal perdagangan.

"Kita punya potensi dagang yang besar, kalau kita ribut sama hal yang tidak produktif kita rugi," kata Zulhas.

Adapun, Kemendag memperkirakan dampak UU Antideforestasi Uni Eropa berisiko menghambat ekspor produk perkebunan Indonesia, seperti sawit, karet, kakao, kopi dan kayu ke Uni Eropa sekitar US$6,7 miliar. Selain itu, UU Antideforestasi Uni Eropa juga berisiko memberikan dampak buruk terhadap 8 juta petani kecil.

Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS), Italia sebagai salah satu negara Uni Eropa tercatat masih mengimpor produk batu bara (HS2701). Sepanjang Januari - April 2023, ekspor batu bara (HS2701) Indonesia ke Italia sebanyak 773.903 ton dengan nilai mencapai US$188,93 juta. Selain itu, ekspor batu bara ke Belanda pada Januari 2023 sebanyak 67.500 ton dengan nilai US$11,78 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper