Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi zona euro masih tumbuh pada Juli 2023 meskipun inflasi masih tinggi. Kondisi ini diperkirakan memperkuat argumen Bank Sentral Eropa (ECB) untuk melanjutkan kenaikan suku bunga.
Produk Domestik Bruto (PDB) zona euro pada kuartal II/2023 naik 0,3 persen dari kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), dan Indeks Harga Konsumen (IHK) zona tersebut mencatatkan sebesar 5,3 persen secara year-on-year (yoy).
Berdasarkan data yang dirilis oleh Eurostat, Senin (31/7/2023), PDB zona euro pada kuartal II/2023 lebih tinggi dari perkiraan analis yang sebesar 0,2 persen. Sedangkan IHK zona euro sesuai dengan perkiraan analis, yakni 5,3 persen.
Selanjutnya, data IHK inti yang mengecualikan biaya makanan dan energi mencatatkan kenaikan 5,5 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari perkiraan analis yang sebesar 5,4 persen, bahkan melampaui ukuran IHK utama.
Mengutip pemberitaan Bloomberg, Senin (31/7), berdasarkan dari data tersebut, perekonomian kawasan euro kembali tumbuh sementara tekanan inflasi yang mendasari bertahan. Hal ini mendukung argumen awal bagi Bank Sentral Eropa untuk kembali menaikkan suku bunga.
Jika melihat ke depannya, prospek ekonomi wilayah zona euro jauh lebih suram, seperti apa yang diingatkan oleh ECB pada minggu lalu, setelah menaikkan suku bunga kesembilan kalinya sejak Juli 2022.
Baca Juga
Tak hanya itu, indikator kepercayaan zona tersebut juga terindikasi ‘merah’. Gilles Moec dari AXA bersama dengan para analis, memperingatkan mengenai “pendaratan yang sulit’.
Kemudian, satu tahun setelah terjadi penurunan dalam sektor manufaktur, sektor jasa juga mengalami perlambatan. Namun tren ini kemungkinan akan meningkat setelah musim pariwisata pada musim panas berakhir.
Permintaan perusahaan untuk pinjaman zona euro juga turun dengan rekor tercepat. Perumahan dan investasi bisnis juga menunjukan tanda pelemahan.
Kini, dengan suku bunga deposito yang sebesar 3,75 persen, ECB berada pada atau mendekati akhir dari kenaikan suku bunga.
Namun, Presiden ECB Christine Lagarde juga menegaskan bahwa kini perekonomian berada dalam lingkungan yang tidak pasti. Kenaikan suku bunga lanjutan menjadi pilihan saat ECB mengadakan rapat kebijakan berikutnya pada September 2023.
Para ekonom mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan menjadi situasi yang cukup sulit untuk diputuskan, walaupun sebagian besar ekonom condong pada satu langkah kenaikan terakhir.