Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur ECB Buka Opsi Kenaikan Suku Bunga Lagi di Pertemuan September

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan bahwa setiap jeda pada pertemuan kebijakan moneter bank sentral dapat diikuti kenaikan suku bunga lainnya.  
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan bahwa setiap jeda pada pertemuan kebijakan moneter bank sentral dapat diikuti kenaikan suku bunga lainnya.  

Lagarde mengatakan bahwa mungkin ada kenaikan lebih lanjut dari suku bunga kebijakan atau mungkin jeda kenaikan pada pertemuan berikutnya bulan September mendatang.

“Jeda, kapan pun itu terjadi, pada bulan September atau setelahnya, belum tentu pasti.” ungkapnya, sesuai pemberitaan Bloomberg, Senin (31/7/2023). 

Komentar tersebut dilontarkan setelah ECB pada minggu lalu menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin kembali. Lagarde menekankan bahwa keputusan dari sini akan bergantung pada data. 

Lagarde juga menambahkan bahwa saat ini mereka sedang berada dalam lingkungan ketidakpastian, dan akan menilai kembali situasi dan tindakannya berdasarkan pertemuan demi pertemuan. 

“Kami berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target kami secara tepat waktu dan untuk ini kami memerlukan kebijakan yang cukup ketat dalam hal tingkat dan panjangnya.” jelasnya. 

Para ekonom juga masih memperkirakan ECB akan menaikkan suku bunga sekali lagi, namun belum tentu pada bulan September. 

Pertumbuhan Ekonomi Zona Euro 

Perekonomian kawasan euro diketahui kembali tumbuh, sementara tekanan inflasi yang mendasari bertahan sehingga memperkuat argumen bahwa ECB dapat menaikan suku bunga lagi. 

Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II/2023 naik 0,3 persen dari tiga bulan sebelumnya. Sebuah survei ekonom Bloomberg melihat adanya peningkatan sebesar 0,2 persen. 

Kemudian Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 5,3 persen dari tahun lalu pada Juli 2023. Namun, IHK inti yang mengecualikan biaya volatil seperti makanan dan energi melampaui perkiraan yakni sebesar 5,5 persen, melampaui ukuran utama untuk pertama kalinya sejak 2021. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper