Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) melakukan diplomasi dagang ke China agar mau meningkatkan pembelian sawit dari Indonesia.
Upaya tersebut dilakukan menyusul adanya aturan European Union Deforestation Regulation (EUDR) dan lainnya yang mengancam produk sawit Indonesia ke pasar Eropa.
Adapun, Apkasindo hadir dalam acara The 14th China International Cereals and Oils Industry Summit, Kunming-China pada 26 – 28 Juli 2023 dan melakukan paparan di depan ratusan peserta yang terdiri atas para perwakilan pemerintah, pengusaha, buyer, dan trading dari China, Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan beberapa negara lainnya.
Sekretaris Jenderal Apkasindo Rino Afrino mengatakan, volume pembelian minyak sawit dari Indonesia sangat memungkinkan untuk ditingkatkan mengingat kebutuhan minyak nabati China sangat besar sesuai dengan jumlah penduduknya yang sudah mencapai 1,4 milliar.
“Petani sawit Indonesia siap menghasilkan minyak sawit untuk dibeli China, sebuah negara mitra dagang sekaligus sahabat yang tidak pernah mendiskriminasi sawit Indonesia, seperti yang dilakukan EU kepada kami melalui EUDR, semestinya sahabat saling bersinergi bukan mendiskriminasi,” ujar Rino melalui siaran pers, dikutip Senin (31/7/2023).
Dia menuturkan, delegasi ke China kali ini merupakan kunjungan pertama petani kelapa sawit untuk memberikan penjelasan secara konkret kepada pasar dan calon pembeli internasional agar meningkatkan pembelian minyak sawit Indonesia karena berdampak langsung pada kehidupan petani sawit. Apkasindo akan melanjutkan ke negara pembeli lainnya, seperti India, Timur Tengah, dan Afrika.
Baca Juga
Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat ME Manurung mengungkapkan bahwa ke depannya petani sawit akan semakin intens melakukan diplomasi perdagangan internasional bersama korporasi dan pemerintah.
“Masa depan sawit bukan hanya semata untuk Indonesia, tapi demi menyelamatkan lingkungan dunia. Sebab dengan minyak sawit deforestasi hutan dunia dapat ditekan karena minyak sawit sudah memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia,” tandasnya.
Sementara itu, Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Mochammad Firman Hidayat mengatakan, kunjungan tersebut diharapkan bakal menggenjot ekspor sawit Indonesia ke China.
“Kunjungan delegasi Indonesia ini merupakan tindak lanjut kunjungan kerja Kemenkomarves sebelumnya ke China,untuk memenuhi permintaan peningkatan ekspor CPO [crude palm oil] Indonesia ke China,” ucapnya.