Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Meluncur Agustus 2023, Ini Bedanya dengan MRT Jakarta

Berikut perbedaan LRT Jabodebek yang akan meluncur pada 18 Agustus 2023 dengan MRT Jakarta.
Kereta Light Rail Transit (LRT) melintas di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (2/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kereta Light Rail Transit (LRT) melintas di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (2/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya sebentar lagi akan memiliki moda transportasi massal baru, yakni LRT Jabodebek.

Uji coba LRT Jabodebek masih dilakukan sebelum beroperasi secara komersil pada 18 Agustus 2023. Meskipun demikian, uji coba saat ini dilakukan tanpa penumpang.

Operator LRT Jabodebek menyebut uji coba terbatas operasional untuk masyarakat umum akan dimulai pada 29 Juli 2023. Moda ini sekaligus akan melengkapi Mass Rapid Transit (MRT) yang diluncurkan pada Maret 2019. 

Lantas, seperti apa kesamaan dan perbedaan antara LRT dan MRT di Indonesia?

Dilansir dari laman Indonesia Baik, Senin (24/7/2023), baik MRT maupun LRT memiliki fungsi yang sama, yakni mengangkut banyak orang dengan ruang jangkau dalam kota atau lintas kota dengan jarak dekat.

Kedua moda transportasi ini juga beroperasi dengan rute layanan di sekitar Jakarta dan kawasan penyangga seperti Bekasi, Bogor atau Depok.

Selanjutnya, baik MRT maupun LRT menggunakan kereta yang bergerak di atas rel untuk mengangkut orang banyak, tidak menggunakan lokomotif dan memanfaatkan listrik sebagai tenaga penggeraknya. 

Meski memiliki banyak kesamaan MRT, dan LRT masih memiliki beberapa perbedaan dan. Dari sisi ukuran kereta dan daya angkutnya, MRT memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan LRT.

Meski kecil, keunggulan LRT terletak pada kemampuannya mengangkut sejumlah penumpang, yang dihitung berdasarkan frekuensi perjalanannya dalam sehari. Frekuensi perjalanan tersebut tergantung pada jarak antar rangkaian kereta atau headway

Sementara itu, dari sisi sumber daya listrik, MRT menggunakan listrik di atas kereta atau Listrik Aliran Atas (LAA). Di sisi lain, LRT Jabodebek akan mengambil listrik dari bawah atau Listrik Aliran Bawah. 

Adapun, MRT, seperti sistem transportasi kereta pada umumnya menggunakan sepasang rel untuk bergerak. LRT Jabodebek memiliki rel ketiga yang berisi aliran listrik atau Third Rail mengingat moda transportasi ini menggunakan listrik aliran bawah. Sistem LRT Jabodebek merupakan yang pertama kali diterapkan di Indonesia.

Dari wilayah operasi, LRT Jabodebek beroperasi dengan dua lintas perjalanan, yaitu lintas Cibubur dan lintas Bekasi. Mengutip dari laman Instagram resmi LRT Jabodebek stasiun-stasiun tersebut adalah Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

Sementara itu, MRT Jakarta sejauh ini memiliki 1 lintasan pelayanan yang terdiri dari 13 stasiun. Stasiun-stasiun tersebut adalah Lebak Bulus Grab, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, ASEAN, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper