Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa AS sangat menyesalkan keputusan Rusia yang setop partisipasi dalam Black Sea Grain Initiative atau ekspor biji-bijian, termasuk gandum, di Laut Hitam.
Blinken mengungkapkan bahwa penggunaan makanan sebagai senjata oleh pemerintah Rusia telah menyebabkan dampak buruk bagi jutaan orang yang rentan di seluruh dunia.
Black Sea Grain Initiative, sejak Agustus 2022, telah mengirimkan lebih dari 32 juta metrik ton biji-bijian dan bahan makanan Ukraina ke dunia.
Pengiriman tersebut termasuk dalam beberapa wilayah yang paling rawan pangan di dunia seperti Tanduk Afrika, Sahel, Yaman, dan Afghanistan.
“Secara lebih luas, setiap pengiriman di bawah Inisiatif telah berkontribusi untuk mengurangi kesulitan di negara-negara termiskin di dunia, karena membawa biji-bijian ke pasar dunia menurunkan harga pangan untuk global," ujar Blinken dalam keterangan resmi, Kamis (20/7/2023).
Di samping itu, PBB telah memfasilitasi ekspor makanan Rusia yang mencatat rekor dengan berkoordinasi dengan sektor swasta serta dengan AS, Uni Eropa, dan Inggris untuk mengatasi segala kekhawatiran yang disampaikan oleh Rusia.
Baca Juga
Meski demikian, tidak ada sanksi G7 yang berlaku terhadap ekspor makanan dan pupuk Rusia.
AS juga menyayangkan bahwa Rusia tidak berkontribusi pada Program Pangan Dunia, dan mengatakan bahwa ekspor Rusia fokus pada negara-negara berpendapatan tinggi, bukan pada negara-negara miskin di dunia.
Keputusan ini kemudian konsisten dengan hak veto Rusia pekan lalu, yakni terkait resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengesahkan ulang bantuan kemanusiaan lintas batas penting untuk warga Suriah.
Dalam pernyataannya, AS berterima kasih kepada PBB dan Turki atas memperpanjang Black Sea Grain Initiative dan mendesak Rusia agar membatalkan keputusannya.
“Kami mendesak Pemerintah Rusia untuk membatalkan keputusannya, untuk melanjutkan negosiasi, dan untuk memperpanjang, memperluas, dan sepenuhnya melaksanakan Inisiatif ini demi kepentingan jutaan orang yang bergantung pada biji-bijian Ukraina," jelasnya.