Bisnis.com, JAKARTA - Produsen Indomie, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. memastikan pasokan bahan baku dan harga mi instan dalam negeri tidak terganggu oleh aksi Rusia yang menyetop ekspor gandum di wilayah Laut Hitam.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Franciscus Welirang atau yang akrab disapa Franky mengatakan, hingga hari ini perseroan belum melihat dampak yang ditimbulkan oleh penyetopan ekspor gandum dari Eropa Timur.
"Sampai hari ini saya lihat biasa-biasa saja," ujar Franky saat dihubungi, Kamis (20/7/2023).
Menurutnya, harga Indomie cenderung stabil di tengah gejolak pasokan gandum dunia. Musababnya, Franky menjelaskan bahwa kontribusi tepung terigu di dalam produksi mi instan tidak besar.
"Peran terigu di mi instan tidak besar, packaging-nya dan kartonnya lebih besar," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rusia memutuskan menyetop partisipasi dalam Black Sea Grain Initiatitve atau biji-bijian termasuk gandum di Laut Hitam. Melalui Black Sea Grain Initiative, lebih dari 32 juta metrik ton biji-bijian dan bahan makanan Ukraina telah diekspor ke dunia. Termasuk ke beberapa wilayah rawan pangan, seperti Afrika, Sahel, Yaman, dan Afghanistan.
Baca Juga
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2022, Indonesia mengimpor gandum dari Ukraina sebanyak 154.231 ton dengan nilai mencapai US$56.632.912.
Sementara itu, menyitir data panel harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata tepung terigu pada 20 Juli 2023 ,yakni Rp13.660 per kilogram atau naik 0,15 persen dari harga kemarin untuk tepung terigu kemasan, sedangkan tepung terigu curah harganya terpantau stabil di level Rp11.040 per kilogram.
Adapun melansir Bloomberg, harga gandum di Chicago Board of Trade (CBOT) per 20 Juli 2022 pukul 16.30 WIB sebesar US$743.50 per gantang.