Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui harga beras kualitas medium saat ini sedang naik, kendati tidak signifikan.
Harga beras medium memang ada kenaikan sedikit," kata Zulhas di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (10/7/2023).
Menyitir panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan rata-rata harga beras medium secara nasional sebesar Rp11.890 per kilogram. Harga tersebut melampaui harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp10.900 per kilogram.
Harga beras medium di tahun ini memang cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Pada semester I/2023 harga rata-rata beras medium sebesar Rp11.795 per kilogram secara nasional. Padahal di periode yang sama tahun 2022, harga beras hanya berkisar Rp10.850 per kilogram.
Artinya, harga beras medium telah naik sekitar 8,7 persen di paruh pertama tahun ini.
Zulhas yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan bahwa masalah harga beras yang mahal akan teratasi oleh beras Bulog. Menurutnya, beras Bulog tersedia di pasaran dengan harga sesuai HET dapat dimanfaatkan untuk stabilkan harga.
Baca Juga
"Tapi kan kalau ada kesulitan, ada beras Bulog tetap [harganya] Rp9.450 per kilogram," ucap Zulhas.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini beras Bulog telah tersedia di pasar ritel modern maupun pasar tradisional.
"Beras-beras 5 kilogram Bulog sudah masuk, bisa dibeli online bisa offline," kata Arief dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (10/7/2023).
Arief menuturkan sebanyak 600.000 ton beras Bulog telah disalurkan untuk kebutuhan bantuan pangan, stunting hingga pengentasan kemiskinan kepada 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Selain itu, sekitar 617.142 ton lainnya telah disalurkan untuk kebutuhan stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Adapun penyerapan beras dalam negeri oleh Bulog sepanjang tahun ini tercatat sebanyak 711.088 ton. Sementara penugasan impor beras, kata Arief, baru terealisasi sebanyak 500.000 ton dari total kuota 2 juta ton.
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono menyebut tingginya harga beras medium saat ini disebabkan penyerapan Bulog yang tidak optimal selama panen raya berlangsung pada Maret-Juni 2023.
Bulog disebut hanya mampu menyerap beras sekitar 500.000 ton pada periode panen raya. Padahal sebelumnya Bulog menargetkan bakal menyerap 70 persen dari total penugasan 2,4 juta ton atau sekitar 1,7 juta ton selama panen raya.
"Operasi pasar dari Bulog tidak berjalan lancar terutama karena tipisnya cadangan beras pemerintah yang ada di Bulog," kata Yusuf saat dihubungi, Minggu (9/7/2023).