Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Norwegia Temukan Cadangan 70 Miliar Ton Fosfat, Bakal Jungkirkan Industri Baterai

Mineral fosfor merupakan salah satu komponen kunci untuk memproduksi baterai lithium-besi fosfat untuk mobil listrik, panel surya, dan chip komputer.
Mineral/Bisnis.com
Mineral/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Batuan fosfat yang mengandung mineral berharga fosfor ditemukan dalam jumlah besar di Norwegia. Dikabarkan, temuan sebesar 70 miliar ton ini mampu memenuhi kebutuhan baterai dan panel surya secara global untuk 100 tahun ke depan.

Kabar temuan energi tak terbarukan ini disampaikan oleh Norge Mining, perusahaan pertambangan yang menemukan dan dipastikan akan mengendalikan penemuannya itu, dilansir The Independent, Jumat (7/7/2023).

Mineral fosfor merupakan salah satu komponen kunci untuk membangun teknologi hijau, yakni baterai lithium-besi fosfat untuk mobil listrik, panel surya, dan chip komputer.

Namun sebagai energi tak terbarukan yang langka, saat ini pasokan fosfat dikabarkan semakin menipis.

Konsumsi fosfor secara global mencapai 50 juta ton setiap tahunnya. Dilansir dari The Guardian, Jumat (7/7/2023), para ilmuwan telah memberi peringatan terkait phosphogodden, malapetaka yang mungkin dihadapi umat manusia jika tak kunjung mengendalikan penggunaan fosfor berlebih yang bisa menghabiskan cadangan penting untuk produksi pangan global sekaligus menambah krisis iklim.

Rusia menjadi negara yang mengendalikan simpanan batuan fosfat ultra murni terbesar di dunia. Invasinya terhadap Ukraina jelas mempengaruhi pasokan kebutuhan global akan mineral fosfor.

Sebelum temuan besar di Norwegia, menurut situs BBC, Jumat (7/7/2023), simpanan batuan fosfat terbesar di dunia yang mencapai 50 miliar ton berada di Maroko.

China dan Mesir juga menyimpan cadangan fosfat masing-masing sebesar 3,2 miliar ton dan 2,8 miliar ton.

Menteri Perdagangan dan Industri Norwegia Jan Christian Vestre bulan lalu mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan pelacakan cepat tambang raksasa di Helleland, setelah analisis pada inti bor sepanjang 47 mil selesai dilakukan. Jika persetujuan diberikan, tambang besar pertama dapat mulai beroperasi pada tahun 2028.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper