Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Kaltim-Jordan Groundbreaking Pabrik Asam Fosfat & Sulfat Tahun Ini

PT Pupuk Kaltim memastikan groundbreaking pabrik asam fosfat dan asam sulfat hasil kerja sama dengan Jordan Phosphat Mines Company akan dilakukan pada tahun depan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BONTANG—PT Pupuk Kaltim memastikan groundbreaking pabrik asam fosfat dan asam sulfat hasil kerja sama dengan Jordan Phosphat Mines Company akan dilakukan pada tahun depan.

Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat mengatakan dalam kerja sama tersebut pihaknya akan menggenggam 60% saham di perusahaan patungan, sedangkan sisanya dipegang oleh perusahaan asal Yordania. Adapun kapasitas masing-masing pabrik tersebut adalah 200.000 ton asam fosfat per tahun dan 300.000 ton asam sulfat per tahun.

“Kami sudah menekan nota kesepahaman dan akan segera membentuk perusahaan patungan. Groundbreaking mudah-mudahan bisa di tahun depan,” ujarnya kepada Bisnis.com saat ditemui usai peresmian pabrik PKT V, Kamis (19/11/2015).

Aas menuturkan nilai investasi kedua pabrik tersebut diperkirakan mencapai US$225 juta. Anak usaha PT Pupuk Indonesia Holding Company ini akan mengandalkan kombinasi antara kas internal dan sindikasi pinjaman perbankan untuk membiayai fasilitas tersebut.

Kedua pabrik ini akan dimanfaatkan untuk mendukung bahan baku pabrik NPK chemical dengan kapasitas total 1 juta ton per tahun yang juga akan dibangun perusahaan. Nilai investasinya diprediksi mencapai US$500 juta .

Selain bekerja sama dengan perusahaan asal Yordania, Pupuk Kaltim juga akan berkolaborasi dengan PT Dahana untuk membangun pabrik amonium nitrat berkapasitas 150.000 ton per tahun. Dalam proyek senilai US$124 juta ini Pupuk Kaltim menggenggam kepemilikan saham hingga 65%. Adapun produk turunan pabrik ini akan dipaka untuk industri pertambangan, konstruksi, dan pertahanan.

Chairman Jordan Phosphat Mines Company Amer Abdel-Wahab Al-Majali mengatakan kolaborasi dengan PT Pupuk Kaltim ini merupakan proyek kedua yang dikerjakan di Indonesia. Sebelumnya, pihaknya juga telah sukses membangun pabrik serupa dengan PT Petrokimia Gresik dengan porsi kepemilikan saham 50-50.

“Setelah dengan PKT kami juga akan mengerjakan fasilitas yang sama dengan PT Pupuk Sriwidjaja. Saat ini masih dalam pipeline,” katanya, Kamis (19/11).

Amer menjelaskan dari ketiga proyek tersebut pihaknya memperkirakan nilai investasinya mencapai sekitar US$500 juta. Sebenarnya perusahaan juga akan bekerja sama dengan PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh untuk membangun pabrik tersebut. Namun, hal tersebut dibatalkan karena operasional PIM belum berjalan lancar.

Menurut Amer Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri pupuk. Pasalnya, sebagai negara berbasis agrikultur kebutuhan pupuk di Indonesia sangat besar. Pihaknya juga siap mendukung pengembangan pabrik pupuk di dalam negeri. Apalagi selama ini hubungan Indonesia dengan Yordania di nilai sudah sangat baik. Selain di Indonesia, JPMC juga sudah bekerja sama dengan perusahaan pupuk di India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper