Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Risalah The Fed: Suku Bunga Berpotensi Naik per Juli 2023

Hasil risalah The Fed dari pertemuan 13-14 Juni menunjukkan suku bunga berpotensi naik pada pertemuan Juli 2023.
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA - Para pejabat Federal Reserve (The Fed) berkomitmen untuk menaikkan suku bunga acuan lagi pada Juli 2023 dalam upaya untuk terus memerangi inflasi yang membandel di Amerika Serikat (AS). 

Hasil risalah The Fed dari pertemuan 13-14 Juni menunjukkan bahwa meskipun hampir semua pejabat menerima keputusan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada kisaran target 5-5,25 persen, beberapa akan mendukung kenaikan seperempat poin sebagai gantinya.

"Ini sedikit mengejutkan mengingat bahwa keputusan tersebut ditetapkan ebagai keputusan bulat dari para pejabat Fed. Cukup jelas bahwa ada perbedaan pendapat, dengan beberapa pejabat yang memberikan keengganan untuk jeda selama satu bulan,” kata Lindsey Piegza, kepala ekonom di Stifel Nicolaus & Co. dilansir dari Bloomberg, Kamis (6/7/2023).

Risalah The Fed tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan setuju bahwa pengetatan lebih lanjut kemungkinan akan diperlukan tahun ini.

Pembacaan tersebut memberikan gambaran tentang komite yang semakin terpecah yang mencoba menavigasi kecepatan dan intensitas pergerakan kebijakan karena suku bunga sekarang berada dalam kisaran, yang sebagian besar ekonom anggap sebagai pembatasan.

Memasuki pertemuan tersebut, beberapa orang pembuat kebijakan telah memperingatkan inflasi tidak turun secepat yang mereka perkirakan dan menyuarakan dukungan untuk melakukan lebih banyak tindakan.

Sudah Sepakat


Ketua The Fed Jerome Powell telah berulang kali menekankan bahwa keputusan tersebut telah disepakati dengan suara bulat dalam beberapa penampilan publik setelah pertemuan. Dia mengatakan bahwa sebagian besar pejabat melihat setidaknya dua kali kenaikan lagi diperlukan hingga akhir tahun ini.

"Mayoritas peserta komite memperkirakan bahwa akan tepat untuk menaikkan suku bunga dua kali atau lebih pada akhir tahun ini," kata Powell dalam sebuah konferensi di Madrid yang diselenggarakan oleh Bank of Spain minggu lalu.

Menurutnya, tekanan inflasi terus meningkat, dan proses untuk menurunkan inflasi kembali ke level 2 persen masih panjang.

Pesan Powell telah membantu mempersempit kesenjangan antara perkiraan para pejabat The Fed, yang menyerukan dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini, dan ekspektasi pasar akan pengetatan.

Para investor sekarang menempatkan peluang 85 persen untuk kenaikan pada Juli 2023, dibandingkan dengan 62 persen setelah pertemuan Juni 2023.

Namun, beberapa orang di The Fed telah menyatakan lebih banyak keengganan tentang seberapa besar pengetatan yang dibutuhkan.

"Ada waktu bagi kita untuk menunggu dan membiarkan kebijakan The Fed bekerja," Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, yang tidak memberikan suara pada kebijakan tahun ini, mengatakan pekan lalu di Dublin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper