Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis LRT Jabodebek dapat mengangkut hingga 500.000 penumpang per hari.
Hal tersebut diungkapkan saat menjajal moda transportasi tersebut pada Rabu (28/6/2023) bersama dengan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal.
Budi Karya menjelaskan, transportasi berbasis rel seperti KRL dan LRT Jabodebek diproyeksikan dapat mengangkut penumpang hingga 1,7 juta per harinya. Rinciannya, KRL Jabodetabek dapat mengangkut 1,2 juta penumpang per hari, sementara LRT Jabodebek mengangkut sebanyak 500.000 orang per hari.
Dia menjelaskan, pemerintah ingin memastikan konektivitas melalui angkutan massal dapat dilakukan lebih baik. Sehingga, jumlah masyarakat yang beralih ke angkutan massal seperti KRL dan LRT semakin banyak.
"Karena ongkos yang harus dibayar tinggi sekali apabila menggunakan kendaraan pribadi. Kalau naik LRT bisa lebih murah, cepat, tidak macet dan bebas polusi," kata Budi Karya dikutip dari keterangan resminya, Kamis (29/6/2023).
Budi Karya melanjutkan, perjalanan dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat dengan menggunakan LRT Jabodebek dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
Baca Juga
Dia menuturkan, waktu tempuh perjalanan dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta ke Stasiun Harjamukti, Cibubur adalah 39 menit. Sementara itu, waktu tempuh dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta ke Stasiun Jatimulya, Bekasi Timur adalah 43 menit.
"Ini lebih cepat dibandingkan menggunakan kendaraan sekalipun lewat tol, yang waktu tempuhnya bisa sekitar dua jam. Dengan naik LRT mampu memangkas waktu sepertiganya. Ini angka yang signifikan," tuturnya.
Sementara itu, Risal menyebut per Juni 2023, keseluruhan proses persiapan dan pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 95,09 persen dan menyisakan pekerjaan terkait kalibrasi sistem operasi.
Risal melanjutkan, Kemenhub juga tengah melakukan serangkaian pengujian untuk memastikan aspek keselamatan terpenuhi, sehingga izin operasi LRT Jabodebek dapat dikeluarkan.
"Izin operasi ditargetkan dapat dikeluarkan pada bulan Juli, sehingga dapat dilakukan uji coba operasi atau soft launching, sebelum nantinya beroperasi secara komersial pada bulan Agustus," kata Risal.
Selain kesiapan operasional LRT Jabodebek, integrasi antarmoda antara layanan LRT Jabodebek dengan layanan moda transportasi lainnya juga tengah disiapkan.
Integrasi antarmoda merupakan salah satu aspek penting yang harus disiapkan sebelum dioperasikan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pembangunan LRT Jabodebek yaitu menyediakan pelayanan transportasi yang terintegrasi, ramah lingkungan, dan mendukung pembangunan di wilayah di Jabodebek.