Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Mau Lengser, Gimana Nasib 58 PSN yang Belum Mulai Dibangun?

Bagaimana nasib 58 proyek strategis nasional (PNS) yang belum dibangun saat jelang Jokowi lengser dari RI 1?
Presiden Joko Widodo menyampaikan kata sambutan pada acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2023 dan Peluncuran Kartu Tani Digital untuk Pupuk Bersubsidi di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023). Dalam kesempatan tersebut Presiden meluncurkan secara simbolis Kartu Tani Digital untuk penyaluran pupuk bersubsidi kepada 439.109 petani penerima program dan juga penyaluran KUR BSI 2023 senilai Rp3 Triliun di Provinsi Aceh. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU
Presiden Joko Widodo menyampaikan kata sambutan pada acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2023 dan Peluncuran Kartu Tani Digital untuk Pupuk Bersubsidi di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023). Dalam kesempatan tersebut Presiden meluncurkan secara simbolis Kartu Tani Digital untuk penyaluran pupuk bersubsidi kepada 439.109 petani penerima program dan juga penyaluran KUR BSI 2023 senilai Rp3 Triliun di Provinsi Aceh. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU

Bisnis.com, BANDUNG — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait nasib 58 Proyek Strategis Nasional yang tak kunjung dibangun. Padahal, Joko Widodo (Jokowi) akan lengser dari kursi Presiden RI pada 2024. 

Airlangga menyampaikan saat ini pemerintah memandang bahwa tidak seluruh proyek strategis nasional atau PSN tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan pada semester I/2024.

Dia menjelaskan, pemerintah telah menetapkan kriteria proyek yang akan dilanjutkan pembangunannya, yaitu yang telah mencapai financial closing.

"Memang tidak semuanya akan selesai di 2024. Tapi, kami memiliki kriteria. Diharapkan yang dilanjutkan [pembangunannya] yang sudah financial closing. Jadi yang belum financial closing terpaksa tidak kita berikan izin," katanya dalam Konferensi Pers PSN Goes to Campus di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jumat (23/6/2023).

Namun demikian, Airlangga tidak menjelaskan secara rinci proyek mana saja yang sudah mencapai tahap financial closing dan akan tetap dilanjutkan pembangunannya.

Untuk diketahui, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah 2023, Rabu (14/6/2023) menyoroti program pemerintah yang belum optimal penyelesaiannya.

Salah satunya, yaitu ada sebanyak 58 PSN yang belum dimulai pembangunannya. Menurut BPKP, hal ini akan menimbulkan risiko keterlambatan penyelesaian proyek, serta tidak optimalnya manfaat pembangunan proyek yang dihasilkan.

Adapun, pada kesempatan berbeda, Direktur Perencanaan & Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Kementerian PPN/Bappenas Sumedi Andono Mulyo menyampaikan bahwa pemerintah memastikan pembangunan proyek prioritas akan tetap dilanjutkan meski tidak selesai sesuai dengan target yang telah ditetapkan

Pemerintah saat ini tengah menyusun Rencana Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Dalam hal ini, Bappenas akan mengkaji dan memastikan proyek prioritas dapat dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya.

“Terhadap proyek-proyek yang rampungnya melebihi tahun 2024 tetap kami berkomitmen mendukung. Jadi yang tahap perencanaan, kami dorong sampai transaksi dan konstruksi. Kemudian yang sudah konstruksi melebihi 2024 kami akan masukkan agar dapat dilanjutkan di RPJMN 2025–2029,” kata Sumedi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper