Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menyiapkan 4 unit kereta pengumpan (feeder) untuk mendukung operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung jelang peluncurannya yang ditargetkan pada 18 Agustus 2023.
Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono menjelaskan, KA Feeder tersebut nantinya akan digunakan penumpang Kereta Cepat untuk menyambung perjalanannya dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung. KA feeder tersebut akan menempuh jarak 15 kilometer dengan waktu tempuh selama 22 menit.
“Nantinya kecepatan rata-rata KA feeder itu 80 km per jam. KA Feeder juga akan berhenti di Stasiun Cimahi,” jelas Mahendro saat dihubungi, Rabu (21/6/2023).
Dia memaparkan, masing-masing rangkaian kereta (trainset) terdiri dari 4 kereta dengan kapasitas 200 tempat duduk. KA feeder tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas seperti bagasi dan toilet pada setiap trainset 1 trainset.
Mahendro melanjutkan, KA feeder ini akan menggunakan rangkaian jenis Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) buatan PT Industri Kereta Api atau Inka.
Sementara itu, jumlah perjalanan KA feeder adalah sebanyak 28 kali per hari dengan waktu antar keberangkatan (headway) 25 menit pada jam sibuk (peak hour). Pada jam-jam non sibuk, headway KA feeder akan disesuaikan antara 30 menit hingga 60 menit.
Baca Juga
Dia menambahkan, saat ini PT KAI juga tengah meningkatkan prasarana di emplasemen stasiun-stasiun yang menjadi pemberhentian KA feeder. Hal tersebut agar waktu tempuh kereta pengumpang dapat sesuai dengan target yang ditentukan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mempersiapkan fasilitas pendukung operasional kereta feeder untuk Kereta Cepat Jakarta - Bandung. Sejumlah fasilitas pendukung tersebut, di antaranya pembangunan flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang sedang dilakukan di daerah Ciroyom dan Cimahi, Jawa Barat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, pembangunan flyover dan JPO yang berada di Stasiun Ciroyom dan di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom), Cimahi, merupakan bagian dari program penanganan perlintasan sebidang yang dilakukan oleh Kemenhub melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
Dia menjelaskan, pembangunan dilakukan untuk menghilangkan sejumlah perlintasan sebidang yang ada di jalur kereta feeder Kereta Cepat di antara Stasiun Padalarang hingga Stasiun Bandung sepanjang 14,66 kilometer.
Selain membangun flyover dan JPO, Kemenhub juga tengah melakukan pengerjaan penataan rel (emplasemen), sistem persinyalan dan elektrifikasi, jembatan penghubung (skybridge), dan pengerjaan fasilitas lainnya di tiga stasiun yang dilalui kereta feeder Kereta Cepat, yaitu di Stasiun Padalarang, Stasiun Cimahi, dan Stasiun Bandung.
"Pembangunan fasilitas tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2023," kata Budi Karya.