Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

H-10 Iduladha, BPS: Tren Harga Sapi dan Kambing Naik Setiap Tahun

BPS mencatat kenaikan harga sapi dan kambing tersebut terpantau sejak 2019-2022 pada level produsen pedesaan dan perdagangan besar. 
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang peternakan sapi di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Rachman
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang peternakan sapi di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statisik (BPS) melaporkan harga sapi dan kambing hidup untuk keperluan Iduladha mengalami tren kenaikan setiap tahunnya. 

Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Putranto menyampaikan kenaikan tersebut terpantau sejak 2019-2022 pada level produsen pedesaan dan perdagangan besar. 

“Trennya seperti itu terus naik dari tahun ke tahun baik untuk sapi maupun kambing khususnya di periode Iduladha,” ungkapnya dalam Rapat Korodinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (19/6/2023). 

Windhiarso menjelaskan bahwa baik dari sisi harga produsen di tingkat peternak sapi dan kambing maupun harga perdagangan besar ini memiliki delta (rata-rata perbedaan harga pada level perdagangan besar dan produsen) atau margin yang cukup besar. 

Untuk sapi, secara rata-rata, dari harga yang paling murah sampai harga yang paling mahal, memiliki margin sekitar Rp1,9 juta per ekor. Sementara untuk kambing, mencatatkan margin dari produsen perdagangan besar sekitar Rp780.000 per ekor. 

“Tren kenaikannya kurang lebih deltanya seperti itu dari 2019 sampai dengan terakhir pada April 2022,” tambahnya. 

Mengacu pada 2022, Windhiarso memaparkan harga sapi di tingkat produsen pedesaan berada di rentang Rp15 juta -16 juta per ekor. Masuk pada perdagangan besar, harga per ekor sapi dipatok berkisar Rp17 juta – Rp18 juta. 

Sementara pada 2021 harga sapi di tingkat pedagang senilai Rp17 juta dengan harga dari produsen sebesar Rp15 juta. 

Pada periode yang sama, harga kambing di tingkat produsen berkisar antara Rp2,1 juta – Rp2,3 juta per ekor. Pedagang mengambil margin sekitar Rp600.000 menjadi Rp2,7 juta – Rp2,9 juta per ekor. 

Meski adanya kenaikan, BPS melihat tidak kan terjadi secara signifikan hingga memantik lonjakan inflasi pada perayaan Iduladha tahun ini yang bertepatan pada bulan Juni. 

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa tercatat pola konsumsi selama Idulfitri selalu lebih tinggi dari pada Iduladha. 

Komoditas yang dominan menyumbang inflasi yaitu cabai dan bawang merah, yang merupakan bahan-bahan untuk kebutuhan memasak daging kurban. 

Sementara itu, Tito mengingatkan hal yang perlu diwaspadai saat ini, yaitu harga sapi dan kambing hidup yang selalu naik dalam 3 tahun terakhir. 

“Yang perlu diwaspadai harga sapi kambing hidup selalu naik dari 2019-2022, meskipun bersifat temporer,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper