Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banggar DPR Optimistis Ekonomi RI Stabil Tahun Depan, Ini Alasannya

Banggar DPR RI optimis terhadap perekonomian nasional tahun 2024 walaupun berada pada level sekitar 5 persen.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI optimistis terhadap perekonomian nasional tahun 2024 dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil walaupun masih berada di lintasan 5 persen pada tahun depan.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mengatakan bahwa optimisme tersebut dilandasi dari berbagai bacaan proyeksi ekonomi makro Indonesia dari berbagai pihak, termasuk lembaga ekonomi yang kredibel. 

Said mengatakan bahwa inflasi Indonesia ke depannya stabil pada rentang 1,5-3,5 persen. Stabilitas dilandaskan pada faktor eksternal atas volatilitas harga komoditas yang relatif rendah dibanding realisasi pada 2022 dan faktor internal karena kinerja tim pengendali inflasi pusat dan daerah yang semakin baik. 

Selanjutnya, Said optimistis kurs rupiah terhadap dolar AS lebih kuat. Terkait permasalahan plafon utang AS yang kemudian telah disetujui, investor masih ragu untuk memegang dolar. 

“Oleh sebab itu agenda memperbanyak local currency settlement harus terus kita tempuh,” jelasnya dalam keterangan yang dikutip pada Jumat (16/6/2023).

Suku bunga SBN 10 tahun diyakini menguat di level 6 persenan, yakni lebih kuat dari tahun ini. Harga minyak dunia juga diprediksi lebih rendah di kisaran 75-80 USD/barel mengingat AS yang akan melaksanakan pemilu pada 2024 yang berdampak menjaga harga minyak dunia di level terendah. 

Selanjutnya, Panja mendorong pemerintah untuk lebih berupaya dalam target lifting minyak dan gas bumi. Walaupun tidak mudah, upaya ini sebagai pilihan untuk menjaga penerimaan negara dan mengurangi beban impor migas. 

Menurutnya, upaya tersebut perlu lantaran energi baru dan terbarukan belum bisa mengambil peran dominan dengan serta merta. Tahun depan Panja juga mematok serangkaian kebijakan subsidi energi dengan volume lebih besar dibandingkan 2023.

Hal ini karena permintaan yang akan meningkat dan mengantisipasi kerawanan gejolak sosial pada pelaksanaan pemilu. Berikut untuk rincian hasil dari kesepakatan tersebut.

Uraian Kesepakatan Panja
Pertumbuhan ekonomi 5,1-5,7 %
Inflasi 1,5-3,5 %
Nilai tukar rupiah Rp 14.700-Rp 15.200
Suku bunga SBN 10 tahun 6,49 - 6,91 %
Harga minyak mentah Indonesia US$75-80 / barel
Lifting minyak bumi 615-640 ribu barel/hari
Lifting gas bumi (ribu barel setara minyak/hari) 1.030-1.036 ribu barel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper