Bisnis.com, JAKARTA- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) konsisten menjalankan transformasi pada 2022 hingga kembali mengukir sejarah dengan berhasil mencetak laba tertinggi sepanjang masa sebesar Rp585 Miliar.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan bahwa manajemen melakukan terobosan operasional dan keuangan pasca pandemi Covid-19.
"Ada tiga faktor utama yang berkontribusi atas pencapaian ini. Pertama, dari sisi eksternal, adalah dampak pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat [PPKM] yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga, selama tahun 2022, khususnya periode layanan Angkutan Lebaran dan Natal Tahun Baru tahun 2022 lalu, pergerakan penumpang dan kendaraan telah kembali normal, dan terus menunjukkan kenaikan," tutur Ira, dikutip dari siaran pers pada Kamis (15/6/2023).
Bahkan, pelonggaran pergerakan kendaraan dan penumpang pascapandemi Covid-19 diperkuat dengan pencabutan PPKM oleh Pemerintah pada Desember 2022. Alhasil, masyarakat lebih leluasa dalam melakukan perjalanan.
"Faktor kedua adalah faktor internal, antara lain dengan pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP. Skema bisnis kemitraan B to B juga berperan penting dalam kinerja ini," tambah Ira.
Lebih jauh, Ira menjelaskan dari sisi eksternal yang juga menjadi pendorong adalah adanya penyesuaian sejumlah tarif penyeberangan pada Oktober tahun 2022. Penyesuaian tarif beberapa di antaranya untuk rute yang selama empat tahun tidak menaikkan harga, merupakan bukti komitmen Pemerintah dalam mendukung keberlanjutan bisnis angkutan penyeberangan laut.
Baca Juga
"Penyesuaian tarif dilakukan setelah adanya kenaikan beberapa komponen penyusun tarif, harga energi dan juga untuk peningkatan layanan pelanggan," ujarnya lagi.
Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2022 audited Januari hingga Desember 2022, perusahaan membukukan pendapatan Rp4,381 Triliun, dan laba bersih Rp 585 miliar.
"Pendapatan 2022 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 pada 2019 sebesar Rp 3,328 triliun dan naik 23,4 persen dibanding realisasi 2021 sebesar Rp3,550 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 220,8 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 79,4 persen dari laba 2021 sebesar Rp 326 miliar. Capaian laba bersih 2022 ini, lagi-lagi ASDP berhasil mencetak laba tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri," tutur Ira menegaskan.
Pencapaian kinerja positif tahun lalu turut dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 7,6 juta orang atau naik sebesar 66 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
"Pasca pandemi, terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi sehingga terjadi peningkatan pada kendaraan penumpang. Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa sejak awal pandemi pun tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya," ujar Ira lagi.
Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 66,89 persen lebih rendah dibanding 2021 sebesar 72,05 persen. Selanjutnya, BOPO 2022 sebesar 86,06 persen lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 91,51 persen.