Bisnis.com, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan menggandeng Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali terkait rencana pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Bali.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP Harry MAC menuturkan kolaborasi dan pengembangan pelabuhan Gilimanuk ini ditujukan untuk mendukung konektivitas antarwilayah serta kemajuan sektor pariwisata di wilayah tersebut.
"Rencana pengembangan Pelabuhan Gilimanuk dan sekitarnya merupakan kolaborasi besar yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan untuk memajukan pariwisata, logistik, infrastruktur, sosial, dan ekonomi,” tutur Harry dalam keterangan resmi, Kamis (18/5/2023).
Lebih lanjut Harry menjelaskan, sesuai dengan masterplan yang telah dirancang sebelumnya, akan dibuat skywalk dari terminal bus menuju pelabuhan bagi para penumpang pejalan kaki di pelabuhan ini.
Selain itu, menurutnya dalam perencanaan tersebut pihaknya juga akan melakukan pembaruan tollgate, gapura signboard, sirkulasi kendaraan menuju ke pelabuhan, pembangunan hotel transit, terminal dan mall, gedung parkir, restoran apung, museum seni, budaya, dan maritim, area waterfront, hingga amphitheater.
"ASDP telah menyiapkan strategi tersendiri untuk memanfaatkan kepadatan di jalur penyeberangan baik Merak-Bakauheni serta Ketapang-Gilimanuk," jelas Harry.
Baca Juga
Menurutnya, dengan mengusung pengembangan kawasan waterfront, ASDP mulai melakukan ekspansi atas bisnisnya khususnya dengan memanfaatkan aset yang dimiliki untuk membangun pengembangan wisata tepi pantai dan berpusat pada area komersial. Salah satu contohnya, proyek Bakauheni Harbour City (BHC) yang saat ini tengah dikebut.
Senada dengan Harry, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menuturkan, ASDP terus berupaya memberikanlayanan penyeberangan yang baik, dan akan terus berkolaborasi dengan stakeholder terkait, termasuk Pemkab Jembrana dalam peningkatan layanan dan sarana prasarana penyeberangan ini.
“Kerja samaini tentunya sangat penting dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata utamanya melalui keanekaragaman bisnis yang berorientasi pada pengembangan kawasan waterfront destination,” tutur Shelvy.
Menurutnya, saat ini ASDP melayani hingga total 49 juta penumpang di seluruh lintasan penyeberangan di Indonesia, termasuk penumpang yang melakukan penyeberangan melalui Ketapang - Gilimanuk dan Merak-Bakauheni.
“Layanan penyeberangan dengan moda kapal feri menjadi salah satu moda transportasi favorit bagi masyarakat di Indonesia khususnya yang ingin menyeberang dari Jawa menuju Sumatera dan juga Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Jawa dan Bali,” ujar Shelvy.
Sebelumnya, ASDP telah melakukan peningkatan pelayanan dengan adanya terminal eksekutif di Terminal Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Saat ini terdapat total enam armada yang mengakomodir layanan ferry express, antara lain: KMP Portlink III, KMP Portlink, KMP Sebuku, KMP Batumandi, KMP Legundi, dan KMP Jatra III.
ASDP juga berkolaborasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Lampung dalam keberlanjutan proses pembangunan Bakauheni Harbour City (BHC) yang nantinya akan menjadi tumpuan pariwisata lokal di Lampung.
Shelvy menyebut pihaknya kemudian berharap dapat menggelar kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan Pemkab Jembrana.