Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi China Diproyeksi Melambat Mei 2023, Potensi Pemangkasan Suku Bunga Makin Kuat

Para ekonom memprediksi perekonomian China melambat pada Mei 2023 dengan potensi pemangkasan suku bunga jangka panjang.
Ekonomi China./.Reuters
Ekonomi China./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi China diprediksi akan melambat lebih lanjut pada Mei 2023. Potensi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral juga dinilai semakin kuat di kalangan para ekonom.

Mengutip Bloomberg, Rabu (14/6/2023) data pada Kamis minggu ini diprediksi akan menunjukan pertumbuhan ritel yang melambat dari bulan lalu. Produksi industri kemudian melemah karena ekspor yang menurun dan permintaan domestik melonggar. 

Selain itu, para ekonom yang disurvei juga memproyeksi bahwa investasi aset tetap perlu berjuang lantaran properti dan investasi swasta yang lesu. 

Sebelumnya, PBOC secara tak terduga memangkas serangkaian suku bunga jangka pendek pada hari Selasa dan membuka jalan untuk menurunkan suku bunga kebijakan jangka panjang pada hari Kamis.

Nantinya, sebelum laporan tersebut dipublikasikan, People's Bank of China (PBOC) memiliki kesempatan untuk memangkas suku bunga pada pinjaman kebijakan satu tahunnya. 

Langkah-langkah ini menunjukkan pergeseran sikap oleh pemerintah Presiden Xi Jinping dari pendekatan yang berhati-hati terhadap stimulus. Kebijakan ini juga menggarisbawahi kekhawatiran pemerintah mengenai perlambatan ekonomi setelah lonjakan yang dipimpin oleh konsumen di awal tahun mulai mereda.

Namun, dampak dari setiap stimulus - dan ruang gerak pemerintah untuk bermanuver - sepertinya akan dibatasi oleh neraca keuangan yang sudah membengkak di antara pemerintah-pemerintah daerah dan sektor real estat.

Kepala Ekonom China di Nomura Holdings Inc. Lu Ting mengatakan ruang untuk alat stimulus tradisional semakin kecil, dan mereka telah menyebabkan dampak negatif yang berkepanjangan di masa lalu, termasuk utang pemerintah daerah yang tinggi, investasi yang tidak efisien, dan sumber daya yang terbuang percuma.

“Rasio utang China yang tinggi berarti akan lebih sulit untuk meluncurkan paket kebijakan pendukung," katanya.

Berikut ini serangkaian data dan keputusan bank sentral yang dinantikan investor:

Pemangkasan Suku Bunga

PBOC diperkirakan memangkas suku bunga fasilitas pinjaman berjangkanya. Hal ini menjadi tanda bahwa pejabat menjadi lebih khawatir terhadap pemulihan ekonomi dan melihat perlunya lebih banyak stimulus.

Ekonom Barclays Plc kini juga memperkirakan bahwa bank sentral China akan mempercepat pelonggaran moneter. Hal ini dilakukan dengan mengurangi suku bunga kebijakan setiap kuartal hingga kuartal I/2024, dua pemotongan rasio persyaratan cadangan dari kini hingga awal 2024, dan penurunan suku bunga hipotek. 

Pemotongan suku bunga kebijakan saat ini mungkin memiliki dampak terbatas pada pertumbuhan, lantaran permintaan pinjaman bisnis dan konsumen masih rendah. Para ekonom mengatakan langkah lebih banyak perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan.

Otoritas China juga sedang mempertimbangkan paket kebijakan yang luas, setidaknya 12 langkah untuk mendukung sektor seperti properti dan permintaan domestik.

Penjualan Retail

Penjualan ritel Mei 2023 diproyeksi tumbuh 13,7 persen (year-on-year/yoy). Laju pertumbuhan ini relatif kuat namun lebih rendah dari peningkatan 18,4 persen pada April 2023.

Pemulihan yang didorong oleh konsumen juga melambat. Menurut Asosiasi Mobil Penumpang China, penjualan mobil meningkat 29 persen (yoy) namun lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 56 persen. 

Selain itu, ekonom juga mengatakan pertumbuhan pendapatan melemah, pengangguran anak muda yang mencapai level tertinggi sepanjang sejarah dan pesimisme terhadap prospek ekonomi dan pasar perumahan. 

Produksi Industri

Produksi industri diperkirakan tumbuh 3,5 persen (yoy), melambat dari peningkatan 5,6 persen pada April 2023. Penurunan ini diperkirakan terjadi akibat permintaan domestik dan eksternal yang melemah.

Sektor industri juga tertinggal dibandingkan dengan laju pemulihan sektor jasa pada tahun ini. 

Investasi Aset Tetap

Aktivitas investasi juga diproyeksi akan mengalami perlambatan. Investasi aset tetap pada lima bulan pertama 2023 diperkirakan tumbuh 4,4 persen dari peningkatan 4,7 persen pada periode Januari hingga April.

Kemudian, kepercayaan perusahaan dan keuntungan industri swasta yang menurun telah membebani investasi swasta yang stagnan pada empat bulan pertama 2023. 

Konstruksi yang juga melambat pada Mei menurut indeks manajer pembelian manufaktur resmi China, menjadi tanda investasi properti terus menurun. 

Ekonom sendiri memperkirakan bahwa investasi real estat berkontraksi 6,7 persen dalam lima bulan pertama 2023. Lebih buruk dari penurunan 6,2 persen pada empat bulan pertama. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper