Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha industri makanan dan minuman mengeluhkan harga bahan baku seperti gula rafinasi yang meroket dalam beberapa waktu terakhir.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman menuturkan asosiasi telah mengajukan dua usulan terkait dengan beban industri saat ini kepada Kementerian Keuangan.
CEO PT Niramas Utama (Inaco) tersebut menyebutkan usulan itu telah disampaikan kepada Kementerian Keuangan pada Jumat (9/6/2023). Gapmmi meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan fiskal yang berkaitan dengan kelangsungan industri makanan dan minuman yang bergantung bahan baku dari luar negeri.
Menurutnya, pemerintah diharapkan dapat mengurangi tarif bea masuk bahan baku, lantaran beberapa komoditas bahan baku untuk industri mamin saat ini tengah melonjak naik. Dengan demikian, pemerintah dapat membantu kelangsungan industri.
“Tadi saya rapat dengan Kemenkeu pertama kita harus melihat secara global kebijakan fiskal kalau memungkinkan pemerintah me-review untuk mengurangi atau mensubsidi terlebih dahulu bea masuk bahan baku karena harganya sedang naik,” tutur Adhi kepada Bisnis baru-baru ini.
Selain membantu kelangsungan industri, subsidi ataupun pengurangan bea masuk ini, menurut Adhi, juga dapat mendorong daya beli masyarakat untuk mengendalikan inflasi.
Baca Juga
Terlebih, pengurangan bea masuk ini akan membantu industri untuk mencatatkan pertumbuhan, pada akhirnya mendongkrak penerimaan pajak.
“Diharapkan kompensasinya pemerintah bisa mendapatkan harga tambah dari pajak penghasilan PPh 21, PPh 25 dan lain sebagainya tetap lancar dan meningkat,” jelas Adhi.
Selain mengusulkan insentif fiskal, Adhi menyebutkan asosiasi mengusulkan pembatalan beleid yang belum rampung tersebut.
“Yang kedua kami usulkan tadi agar pemerintah tidak membuat kebijakan-kebijakan yang memberatkan atau menjadi beban baru bagi industri saat ini salah satunya misalnya terkait dengan cukai pemanis cukai plastik dan lain sebagainya,” jelas Adhi.
Sebelumnya Adhi menyebutkan bahwa beberapa bahan baku industri mamin seperti gula mentah berjangka yang akan dibuat menjadi gula rafinasi atau gula industri, serta daging impor mencapai level harga tertinggi.