Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanggapan AP I soal Rencana Perluasan Bandara Ngurah Rai Bali

Angkasa Pura I (AP I) merespons rencana perluasan Bandara Ngurah Rai yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir.
Suasana di Bandara Ngurah Rai, Bali./JIBI-Abdullah Azzam
Suasana di Bandara Ngurah Rai, Bali./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana megaproyek pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta dan perluasan Bandara I Gusti Ngurah Rai belakangan kembali mencuat.

Wacana tersebut dimunculkan kembali oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (5/6/2023) kemarin.

Erick mengatakan proyek pengembangan kedua bandara tersebut diperlukan seiring dengan tren pemulihan penumpang pesawat pascapandemi Covid-19.

Terkait rencana tersebut, PT Angkasa Pura I atau AP I yang merupakan operator Bandara Ngurah Rai, masih enggan berkomentar banyak.

Rahadian D. Yogisworo, VP Corporate Secretary AP I mengatakan, rencana peningkatan kapasitas Bandara Ngurah Rai masih berada dalam tahap kajian.

Dia menuturkan, rencana peningkatan kapasitas juga akan dibarengi dengan pengembangan fasilitas-fasilitas terkait. Meski demikian, dia tidak menyebutkan secara rinci kapan proses kajian tersebut akan rampung.

“Saat ini PT Angkasa Pura I masih dalam proses kajian perencanaan pengembangan kapasitas dan fasilitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Kajian ini memperhatikan faktor pertumbuhan penumpang pascapandemi Covid-19,” kata Rahadian saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).

Sebelumnya, pemerhati penerbangan Alvin Lie mengatakan, peningkatan kapasitas wajib dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Menurut Alvin, Bandara Ngurah Rai sudah terasa sesak karena melebihi kapasitas atau overload sehingga sudah sangat mendesak ditingkatkan kapasitasnya.

Dia juga mengatakan, landasan pacu (runway) di bandara tersebut juga perlu ditambah menjadi dua dari kondisi eksisting yang hanya menyediakan satu runway. Kemudian, lapangan parkir pesawat atau apron juga dinilai sudah mendesak kebutuhannya untuk diperluas. 

"Jika pemerintah ingin mengembangkan pariwisata Bali, tidak ada pilihan selain meningkatkan kapasitas Bandara Ngurah Rai yang merupakan akses utama selain pelabuhan untuk masuk dan keluar Bali," ujarnya. 

Berdasarkan catatan Bisnis, Rabu (9/12/2020), AP I menghitung nilai investasi perluasan Bandara I Gusti Ngurah Rai mencapai Rp1,6 triliun. 

Stakeholder Relation Manager AP I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira mengatakan investasi tersebut dilakukan untuk proyek reklamasi seluas 47 hektare. Lahan tersebut akan digunakan untuk perluasan terminal penumpang, lahan parkir pesawat, dan taxiway.

Menurutnya, di tengah penurunan jumlah penumpang, Otoritas Bandara Ngurah Rai masih memiliki sumber daya yang cukup untuk membiayai kebutuhan investasi.

Sumber dana pembiayaan untuk reklamasi sebagian besar dibiayai dengan fasilitas pendanaan dari lembaga keuangan. Bahkan, restrukturisasi pembiayaan, bukan menjadi opsi yang dilakukan Otoritas. 

"Dalam hal pembiayaan pengembangan, sampai saat ini perusahaan tidak melakukan restrukturisasi pembiayaan," jelas Taufan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper