Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Devisa Indonesia Diramal Turun Tipis pada Mei 2023

Proyeksi penurunan cadangan devisa tersebut sejalan dengan potensi penurunan surplus neraca perdagangan Indonesia.
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS/Dok. Bank Indonesia
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS/Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan posisi cadangan devisa Indonesia akan turun ke kisaran US$143 miliar hingga US$144 miliar pada Mei 2023.

Proyeksi penurunan tersebut sejalan dengan potensi penurunan surplus neraca perdagangan Indonesia. Pada April 2023, posisi cadangan devisa tercatat sebesar US$144,2 miliar.

“Penurunan surplus neraca perdagangan berimplikasi pada peningkatan permintaan dolar AS, terindikasi dari penguatan dolar index sekitar 2 persen sepanjang Mei,” katanya kepada Bisnis, Kamis (8/6/2023).

Josua menjelaskan, penguatan dolar AS juga tercermin dari penurunan aliran modal asing di pasar keuangan domestik, baik di pasar saham maupun pasar Surat Berharga Negara (SBN) menjadi US$51,63 juta.

“Tidak hanya dari sisi neraca perdagangan dan arus modal masuk, permintaan dolar AS juga diperkirakan meningkat menyusul musim pembagian dividen yang berlanjut pada Mei,” katanya.

Adapun, Josua memperkirakan cadangan devisa Indonesia masih berpotensi meningkat ke depan, mencapai kisaran US$147 miliar hingga US$148 miliar, terutama didorong oleh potensi aliran modal asing ke pasar obligasi. 

Dalam 2 bulan terakhir, aliran modal asing sudah cenderung masuk ke pasar domestik. Hal ini menurut Josua dipengaruhi oleh tren penurunan inflasi di dalam negeri, sehingga tingkat imbal hasil riil d Indonesia cenderung lebih tinggi dan lebih atraktif. 

Di sisi lain, menurutnya cadangan devisa Indonesia juga masih berisiko turun karena adanya potensi penurunan transaksi berjalan Indonesia akibat normalisasi harga komoditas. 

“Penurunan surplus transaksi berjalan kemudian berpengaruh pada penurunan Neraca Pembayaran Indonesia, sehingga berpotensi membatasi kenaikan cadangan devisa Indonesia kedepannya,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper