Bisnis.com, JAKARTA - The Corniche Hong Kong adalah apartemen mewah berupa bangunan vertikal milik developer besar Logan Group Co. dan KWG Group Holdings Ltd.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (6/6/2023) apartemen megah itu memiliki posisi strategis yakni di tepi pantai yang menghadap ke laut China selatan. Faktanya, meski menawarkan pemandangan menarik dan mewah, tak seorang pun ingin tinggal disana.
Setelah rampung dan mulai dipasarkan pada 2017, proyek tersebut masih sepi dan kini lokasinya dikelilingi fasilitas pengolahan limbah dan sekolah mengemudi. Bahkan, pusat perbelanjaan terdekatnya pun diubah menjadi bangunan industri.
The Corniche seharusnya menghasilkan penjualan US$3,8 miliar atau setara dengan Rp56 triliun setelah pengembang membeli tanah di area terbaik itu.
Namun, kini properti residensial yang terdiri dari 6 blok dan 295 unit dengan berbagai tipe seperti suite, penthouse, hingga flat megah itu mencerminkan nasib pengembangnya. Menurut Centaline Property Agency Ltd., dari 295 unit yang dipasarkan, hanya tiga yang terjual hingga saat ini.
Alih-alih memberikan bantuan kepada duo perusahaan yang tengah menghadapi utang luar negeri sebesar US$10 miliar, The Corniche justru menjadi pengingat akan kejatuhan mereka yang cepat.
Baca Juga
Sekarang para kreditur menuntut kedua pengembang China itu membayar kembali setelah gagal bayar. Dalam skenario terburuk, mereka bisa kehilangan The Corniche jika bank menuntut pembayaran pinjaman segera untuk proyek tersebut.
Lokasi The Corniche kini dianggap tak lagi bernilai, meskipun duo pengembang itu telah merogoh kocek HK$16,9 miliar atau Rp31 triliun. Investasi pada properti megah tersebut kini dianggap pemborosan.
Proyek apartemen The Corniche yang dikembangkan Logan Group Co. dan KWG Group Holdings Ltd., di Hong Kong - Bloomberg.
Logan dan KWG menganggap bangunan seluas 1.340 kaki persegi hingga 9.633 kaki persegi akan menangkap ledakan properti, didukung oleh masuknya orang China kaya yang lebih menyukai desain seperti itu.
Bayangan tersebut diterpa regulator China yang menekan pinjaman berlebihan, sehingga memperparah kekurangan likuiditas bagi pengembang yang sudah berada di landasan keuangan yang goyah. Ditambah dengan kebijakan lockdown saat pandemi dan depresi ekonomi, hal itu memicu lebih dari 100 obligasi dolar properti Tiongkok gagal bayar.
Di Hong Kong, pasar real estat juga membeku karena arus keluar populasi akibat protes, pengetatan politik dan pembatasan perjalanan. Ketiga unit The Corniche yang terjual pada Januari 2023 lalu memiliki kisaran harga HK$164 juta hingga HK$185 juta.
Sebagai informasi, Logan dan KWG masing-masing memiliki 50 persen The Corniche. Keduanya memiliki kreditur dan bank berbaris. Ketegangan meningkat saat berbagai pihak memperebutkan solusi terbaik.
Kini, The Corniche terlihat sepi tak dilirik siapapun, hanya sesekali truk kargo melintas yang membawa produk industri dan beberapa siswa yang sedang melakukan perjalanan sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
