Bisnis.com, JAKARTA – PT Pupuk Kaltim menganggarkan dana sebesar US$200 juta untuk membangun fasilitas produksi untuk soda ash dengan kapasitas 300.000 metrik ton per tahun.
Project Manager Pabrik Soda Ash Pupuk Kaltim Wildan Hamdani menuturkan angka 300.000 metrik ton soda ash per tahun ini, sedikitnya memenuhi 30 persen kebutuhan soda ash dalam negeri.
“Kebutuhan dalam negeri untuk soda ash ini hampir 1 juta ton, sedangkan kapasitas pabrik kami baru 300.000 metrik ton atau 30 persen saja,” tutur Wildan dalam konferensi pers virtual Pupuk Kaltim pada Selasa (6/6/2023).
Kebutuhan soda ash tersebut pun, menurutnya, diproyeksikan akan terus meningkat setiap tahunnya karena merupakan bahan baku yang mendukung kebutuhan industri dan rumah tangga.
Soda ash sendiri merupakan bahan utama pembuatan kaca, keramik, tekstil, kertas, hingga sabun dan detergen. Sedangkan soda ash dibuat dari asam karbonat dan natrium.
Tercatat, setiap tahun kebutuhan Indonesia untuk soda ash ini dipenuhi pasokan dari luar negeri. Dengan demikian, kata Wildan, upaya Pupuk Kaltim bisa mengurangi ketergantungan impor.
Baca Juga
Wildan menyebutkan pihaknya dalam hal ini belum melihat pemasaran ke luar negeri. “Prioritasnya pemenuhan dalam negeri, belum untuk ekspor,” tambahnya.
Dalam pembuatan pabrik ini, dia menyebutkan pihaknya akan menggunakan teknologi yang tinggi dengan memprioritaskan keselamatan dan kesehatan pekerja juga masyarakat sekitar.
Pupuk Kaltim sendiri akan membangun pabrik ini di Bontang Kalimantan Timur dan ditargetkan akan selesai pada kuartal IV/2026 mendatang.
“Kita akan memilih teknologi yang sudah profer secara teknis, menggunakan teknis yang aman dan terbaru, tercanggih dan keselamatan dan kesehatan akan jadi prioritas utama baik untuk kerja dan masyarakat sekitar,” tutur Wildan.
Di sisi lain, pembangunan pabrik ini juga merupakan salah satu upaya Pupuk Kaltim untuk menjalankan strategi diversifikasi usaha dan transformasi industri hijau. Terlebih pemerintah menargetkan Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 mendatang.