Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo Fokus Integrasikan Pelabuhan & Kawasan Industri, Ingin Jadi Traffic Creator

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus fokus mengembangkan model bisnis integrasi pelabuhan dan kawasan industri.
Pembangunan pelabuhan di Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur./JIIPE.com
Pembangunan pelabuhan di Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur./JIIPE.com

Bisnis.com, YOGYAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan terus mengembangkan model bisnis integrasi pelabuhan dan kawasan industri seiring dengan upaya perseroan menciptakan nilai tambah dalam pelayanannya.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menuturkan, upaya integrasi ini merupakan salah satu upaya perseroan dalam menciptakan aktivitas lalu lintas tambahan (traffic) di kawasan pelabuhan. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan lini bisnis Pelindo yang menjual pelayanan di kawasan pelabuhan bagi pelanggan eksternal.

“Kalau saat ini Pelindo hanya sebagai tempat lewat untuk pemilik kargo, ke depannya kami harus jadi traffic creator,” jelasnya dalam sebuah acara di Yogyakarta, Jumat (2/6/2023).

Dia menyebut, salah satu contoh kesuksesan model integrasi ini adalah pada proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Dalam proyek tersebut, Pelindo bekerja sama dengan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) untuk mengintegrasikan layanan pelabuhan dan juga kawasan industri.

Menurutnya, integrasi antara pelabuhan dan kawasan industri akan menghasilkan bisnis yang saling menguntungkan. Arif mengatakan, pelaku industri di kawasan tersebut kini dapat mempersingkat waktu pengiriman atau penerimaan barang-barang karena berdekatan dengan pelabuhan.

Hal tersebut akan berbeda dengan pelabuhan lain, seperti Tanjung Priok. Arif menuturkan, kawasan industri yang didukung oleh Pelabuhan Tanjung Priok umumnya berada di wilayah Bekasi dan Banten, seperti Cikarang, Cibitung, dan Cikande.

Adapun, salah satu daerah yang tengah dikembangkan dengan model integrasi adalah Pelabuhan Kijing di wilayah Kalimantan Barat. Arif menerangkan, Pelindo memiliki lahan seluas 200 hektare di Pelabuhan Kijing.

Dari jumlah tersebut, 70 hektare akan digunakan untuk kegiatan kepelabuhanan, sementara 130 hektare yang tersisa akan didorong untuk pembangunan kawasan industri. Arif menuturkan, seluruh kebutuhan industri, mulai dari tenaga kerja, mesin-mesin produksi dan metodenya, serta hal terkait lainnya dapat dipindahkan ke kawasan industri tersebut.

"Kami akan mendorong industri-industri berbasis sumber daya alam lokal, seperti minyak sawit [CPO] dan alumina, untuk masuk ke kawasan industri tersebut. Hal ini sesuai dengan upaya pemerintah yang tengah menggalakkan program hilirisasi industri di daerah-daerah," katanya.

Meski demikian, imbuhnya, upaya integrasi pelabuhan dan kawasan industri ini memerlukan mitra usaha dari sektor swasta. Hal tersebut karena Pelindo tidak memiliki keahlian yang optimal dalam pembangunan dan pengembangan kawasan industri. (Lorenzo Anugrah Mahardhika)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper