Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lobi McCarthy saat DPR AS Loloskan RUU Pagu Utang AS

Rancangan Undang-undang hasil kesepakatan Presiden Joe Biden dan dan Kevin McCarthy untuk menaikan pagu utang AS akhirnya diloloskan oleh DPR AS.
Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy/Bloomberg
Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Rancangan Undang-undang hasil kesepakatan Presiden Joe Biden dan dan Kevin McCarthy untuk menaikan pagu utang Amerika Serikat dan pemotongan belanja Federal akhirnya diloloskan oleh DPR AS.

Mengutip BBC Internasional, pada sidang yang digelar rabu (31/5/2023) waktu setempat, anggota kongres sepakat menaikan plafon utang dan pemotongan belanja Federal dengan 314 suara setuju sementara 117 lainnya menolak.

Kevin McCarthy mampu mendorong Joe Biden dan Demokrat yang enggan ke meja perundingan dengan mengesahkan undang-undang yang menaikkan batas utang.

McCarthy juga dapat menyatukan partainya saat kesepakatanya dengan Joe biden soal pagu utang dan pemotongan belanja Federal banyak dikritisi koleganya di partai republik.

Beberapa di antaranya bahkan mengisyaratkan akan melengserkan McCarthy dari posisinya sebagai ketua DPR.

Namun pada hari Rabu, bahkan penghasut paling panas pun mundur dari retorika mereka. Dan ketika tiba waktunya untuk memilih, mayoritas Republikan menyetujui kesepakatan McCarthy.

Sebelumnya, para Republikan ultra-konservatif mengeluh bahwa mereka telah mendapatkan terlalu sedikit konsesi sebagai imbalan untuk menaikkan batas utang.

Dengan Partai Republik mengendalikan majelis rendah Kongres dan Demokrat memegang kekuasaan di majelis tinggi dan Gedung Putih, kesepakatan terbukti sulit dipahami selama berminggu-minggu sampai Presiden Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy menandatangani kompromi bipartisan selama akhir pekan.

Emanuel Cleaver, anggota DPR dari Demokrat Missouri, mengatakan dia memilih RUU tersebut, meskipun dia melihatnya sebagai "porsi kedua dari sandwich Setan".

Sementara Pimpinan DPR dari Demokrat, Hakeem Jeffries, mengatakan partainya secara politis telah menyelamatkan Ketua Partai Republik.

"Sekali lagi, DPR Demokrat menyelamatkan untuk menghindari gagal bayar yang berbahaya," kata anggota kongres New York itu kepada BBC.

Sejatinya Partai Republik mengendalikan DPR AS dengan mayoritas tipis 222-213, tetapi Ketua McCarthy mampu mendorong RUU itu dengan dukungan dari politik sentris di kedua sisi lorong.

RUU tersebut belum otomatis disahkan. RUU tersebut akan bergulir kembali meminta persetujuanSenat, di mana beberapa kombinasi suara Demokrat dan Republik mungkin diperlukan lagi.

Seorang Republikan konservatif, Mike Lee dari Utah, telah mengancam akan menggunakan "setiap alat prosedural" untuk menunda pertimbangan kesepakatan.

Senator sayap kiri Bernie Sanders juga menentang RUU tersebut pada hari Rabu, dengan mengatakan dia tidak dapat "dengan hati nurani yang baik" mendukungnya.

Baik para pemimpin Demokrat maupun Republik di Senat bekerja untuk memastikan bahwa sebuah RUU sampai ke meja Biden untuk ditandatangani akhir pekan ini sebelum default dapat terjadi.

Terakhir kali AS nyaris melampaui batas utangnya, pada tahun 2011, lembaga kredit Standard & Poor's menurunkan peringkat negara itu, sebuah langkah yang belum dibalik.

RUU tersebut perlu mendapatkan persetujuan dari kongres sebelum 5 Juni. Sebagaimana diketahui, 5 Juni sendiri adalah tanggal dimana Departemen Keuangan kehabisan dana untuk membayar hutangnya.

jika Departemen Keuangan tidak dapat membayar utangnya, maka ekonomi AS dan ekonomi global akan terdampak dan mengalami kekacauan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper