Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melelang ulang proyek pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang terdiri atas tiga paket pekerjaan senilai Rp2,78 triliun.
Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, paket pertama pengerjaan Tol Akses Patimban Package 1 ditender ulang senilai Rp1 triliun, sementara paket kedua senilai Rp884,1 miliar dan paket ketiga sebesar Rp896,1 miliar.
Dalam situs tersebut disebutkan bahwa tender ulang dilakukan karena ada kesalahan dan ketidaksesuaian dalam dokumen pemilihan. Adapun, pengumuman tender ulang telah dilakukan sejak 24 Mei 2023 lalu dan akan selesai pada 30 Juni mendatang.
"Ditemukan kesalahan dalam dokumen pemilihan atau dokumen pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya," bunyi keterangan LPSE.
Diberitakan sebelumnya, proyek Jalan Tol Akses Patimban akan terbentang sepanjang 37 kilometer (km) dan akan dimulai pembangunannya pada 2023. Pembangunan jalan tol ini akan menelan biaya investasi Rp5,02 triliun.
PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) merupakan badan usaha jalan tol (BUJT) yang dibentuk oleh konsorsium BUMN-swasta-BUMD pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Akses Patimban
Baca Juga
Konsorsium ini terdiri atas PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRC), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, (ADHI), PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Subang Sejahtera.
Dalam konsorsium tersebut, Jasa Marga menjadi pemegang saham mayoritas, yaitu 55 persen. Kemudian, PT NRC sebesar 22 persen, ADHI sebesar 6 persen, WIKA sebesar 6 persen, PTPP sebesar 6 persen dan PT Subang Sejahtera sebesar 5 persen.
Direktur Utama PT JAP Victor Nazarenko Mahandre menjelaskan, Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 km, dengan nilai investasi sebesar Rp5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.
“Jalan Tol Akses Patimban ini akan menjadi jalan tol yang menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang,” ujar Victor.
Victor menambahkan, untuk pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang terdiri atas lima seksi, yaitu Seksi 1 Junction Cipeundeuy – SS Cipeundeuy (2,65 km), Seksi 2 SS Cipeundeuy – SS Pasir Bungur (10,06 km), Seksi 3 SS Pasir Bungur – SS Tambak Dahan (16,10 km), Seksi 4 SS Tambak Dahan - SS Pusakanegara (7,11 km), dan Seksi 5 SS Pusakanegara – Patimban (1,13 km).
Pembangunan Jalan Tol Akses Patimbang ini dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Pembangunan Seksi 1 Junction Cipendeuy-Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan Seksi 2 SS Cipendeuy-SS Pasir Bungur dengan total sepanjang 14,11 km dikerjakan oleh BUJT PT JAP.
Sementara itu, untuk pembangunan Seksi 3 SS Pasir Bungur-SS Tambak Dahan, Seksi 4 SS Tambak Dahan-SS Pusakanegara dan Seksi 5 SS Pusakanegara-Patimban dengan total sepanjang 22,94 km dikerjakan oleh pemerintah.
“Jalan tol ini nantinya akan melewati 10 kecamatan dan 20 desa yang berada di Provinsi Jawa Barat yang dimulai dari Desa Sawangan, Kecamatan Cipendeuy, yang terkoneksi dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan berakhir di Desa Pusakaratu, Kecamatan Pusakanegara, serta terhubung dengan jalan nasional pantai utara [Pantura] dan jalan akses nontol menuju Pelabuhan Patimban," jelas Victor.