Bisnis.com, JAKARTA - Kebutuhan chip yang semakin tinggi membuat Jepang dan Amerika Serikat (AS) akan meningkatkan kerja sama.
Mengutip Reuters, Jumat (26/5/2023), sumber Jepang mengatakan kedua negara anggota G7 akan bekerjasama dalam penelitian dan pengembangan chip canggih dan teknologi lainnya.
Nantinya Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Yasutoshi Nishimura dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo akan bertemu di AS dalam sela-sela pertemuan APEC 2023 di San Francisco.
Selain membahas mengenai semikonduktor, kedua negara pasifik ini akan membahas mengenai kecerdasan buatan dan teknologi kuantum.
Pejabat Jepang juga mengatakan bahwa mereka ingin memperdalam hubungan antara pusat penelitian dan pengembangan kedua negara sekaligus langkah memetakan kerja sama teknologi masa depan.
Sebagaimana diketahui, pertemuan tersebut sebagai kelanjutan pertemuan negara Group of Seven (G7). Pertemuan 7 negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu sepakat mengurangi ketergantungan pada China. Anggota G7 terdiri dari Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang. Meski demikian seiring peleburan ekonomi kawasan, Uni Eropa juga hadir dalam pertemuan.
Baca Juga
Jepang dengan Belanda juga telah setuju untuk menyesuaikan kontrol ekspor AS yang akan membatasi penjualan beberapa alat pembuat chip di China.
Jepang sendiri telah mendirikan produsen chip baru bernama Rapidus dan bekerjasama dengan International Business Machines Corp (IBM) untuk mengembangkan semikonduktor logika canggih.
Jepang juga memberikan subsidi kepada produsen memori AS, Micron Technology Inc, agar dapat memperluas produksi di Jepang.