Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Ekonomi China ke Pertemuan APEC di AS, Mampu Turunkan Tensi Perang Dagang?

Menteri Perdagangan China dikabarkan akan mengunjungi AS untuk membuka kembali komunikasi ekonomi saling menguntungkan bagi kedua negara.
Mata uang Yuan China. Dok. Freepik
Mata uang Yuan China. Dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan China bersiap mengunjungi Amerika Serikat (AS) pada pekan depan untuk membuka komunikasi ekonomi kedua negara.

Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington Liu Pengyu dalam pengumumannya menyebutkan China terbuka dalam berkomunikasi dengan semua tingkatan pemerintahan di AS, namun hanya atas dasar saling menghormati. 

Mengutip dari pemberitaan Reuters (19/5/2023), Liu Pengyu dalam pernyataan emailnya juga mengatakan bahwa kedua belah pihak masih mendiskusikan rencana tersebut. 

Sebuah sumber yang mengetahui pertemuan tersebut, mengatakan bahwa Menteri Perdagangan China, Wang Wentai akan bertemu dengan menteri Perdagangan Gina Raimondo di Washington minggu depan. 

Nantinya pertemuan tersebut akan dilakukan sebelum perjalanan ke Detroit, untuk bertemu para menteri perdagangan dalam rangka Kelompok Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Wang kemudian akan bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Katherine Tai di sela-sela pertemuan, yang akan dijadwalkan pada 25-25 Mei.  

Sebelumnya AS telah menyatakan keinginannya untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan China, untuk menjaga hubungan tidak semakin tegang atau mengarah pada konflik. Contohnya terkait dugaan insiden balon mata-mata dan masalah-masalah sensitif Taiwan. 

Liu menjelaskan bahwa Tiongkok terbuka untuk komunikasi di semua tingkatan dengan AS. 

"Tiongkok terbuka untuk komunikasi di semua tingkatan dan kerja sama lintas bidang dengan Amerika Serikat, tetapi hanya atas dasar saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan," Jelas Liu sebelum mengumumkan kesepakatan perdagangan tersebut. 

Liu menambahkan bahwa AS perlu bekerja dengan China untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk interaksi di masa depan antara kedua pemerintahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper