Bisnis.com, JAKARTA – Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa prospek ekonomi Jerman masih "sangat baik". Hal ini menepis kekhawatiran setelah data resmi menunjukkan bahwa negara ini memasuki resesi pada awal 2023.
Ditanya tentang data tersebut dalam sebuah konferensi pers, Kanselir Olaf menggarisbawahi langkah-langkah yang diambil pemerintahnya, seperti inisiatif untuk menarik pekerja asing dan memperluas produksi energi terbarukan, untuk meningkatkan ekonomi.
"Prospek ekonomi Jerman sangat baik. Kami akan menyelesaikan tantangan yang kami hadapi," ungkap Scholz kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Jumat (26/5/2023).
Sebelumnya, perekonomian Jerman resmi masuk ke dalam resesi teknis setelah mengalami kontraksi pada kuartal I/2023, menyusul kontraksi serupa pada kuartal sebelumnya.
Berdasarkan data yang dilaporkan dari Kantor Statistik Federal Jerman, Kamis (25/5/2023), produk domestik bruto (PDB) Jerman terkontraksi 0,3 persen pada kuartal I/2023 (year-on-year/yoy), menyusul kontraksi 0,5 persen pada kuartal IV/2022, lebih besar dibandingkan proyeksi analis yang sebesar 0,1 persen.
Data pertumbuhan ekonomi Jerman menunjukan kontraksi dua kuartal berturut-turut sehingga Jerman didefinisikan masuk dalam resesi teknis.
Baca Juga
Mengutip Reuters, Kamis (25/5) analis DekaBank Andreas Scheuerle mengatakan akibat beban inflasi yang besar, konsumsi Jerman menjadi menurun sehingga perekonomian juga ikut melesu.
Contohnya adalah penurunan daya beli, berkurangnya permintaan industri, ketatnya kebijakan moneter dan perlambatan ekonomi AS yang mendukung lesunya aktivitas ekonomi.