Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Ramal Ekonomi Global Membaik, Tumbuh 2,7 Persen di 2023

Gubernur BI Perry Warjiyo meramal ekonomi global akan membaik. Pertumbuhan ekonomi dunia bisa tumbuh 2,7 persen tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa ekonomi global pada 2023 diperkirakan tumbuh sebesar 2,7 persen, naik dari 2,6 persen dari perkiraan sebelumnya.

“Pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi global 2023 ini diperkirakan mencapai 2,7 persen,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur, Kamis (25/5/2023).

Perry mengatakan bahwa, membaiknya prospek ekonomi global tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang menguat.

Perekonomian China diperkirakan tumbuh lebih baik yang didorong oleh pembukaan ekonomi pasca pandemi Covid-19, demikian juga dengan prospek ekonomi India yang didukung oleh permintaan domestik yang kuat.

Sementara itu, BI memperkirakan pemulihan ekonomi negara maju, terutama Amerika Serikat (AS) cenderung tertahan karena dampak dari kebijakan moneter yang ketat.

"Pemulihan ekonomi negara maju, terutama AS tertahan sejalan dengan dampak kebijakan moneter ketat dan peningkatan risiko stabilitas sistem keuangan [SSK]," jelasnya.  

Di sisi lain, imbuh Perry, penurunan inflasi global juga terus berlanjut, terutama dipengaruhi proses disinflasi di negara berkembang yang lebih cepat.

Namun demikian, penurunan inflasi di negara maju diperkirakan lebih lambat karena masih ketatnya pasar tenaga kerja. Ketidakpastian pasar keuangan global pun diperkirakan tetap tinggi karena dampak dari risiko pasar keuangan negara maju dan permasalahan plafon utang (debt ceiling) AS yang masih berlangsung.

Di sisi lain, Perry mengatakan bahwa aliran masuk modal asing ke negara berkembang tetap berlanjut seiring dengan prospek perekonomian yang lebih baik.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Mei 2023 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75 persen ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi inti tetap terkendali 3,0±1 persen di sisa tahun 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen lebih awal pada kuartal III/2023. 

"Berdasarkan hasil assessment, Rapat Dewan Gubernur [RDG] Bank Indonesia pada 24 dan 25 Mei 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75 persen," katanya, Kamis (25/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper