Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji rencana penambahan lajur di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Kepala BPJT, Miftachul Munir, menjelaskan pihaknya tengah membandingkan rencana penambahan lajur tersebut dengan skema bisnis awal yang tercantum dalam perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) di Tol Cipali.
"Keseluruhan akan kita kaji dari kemungkinan bagaimana rencana teknik akhir tadi, terus berapa kira-kira tambahan biaya konstruksinya nanti kita evaluasi keseluruhan ke konsesinya dan nanti dampaknya ke tarif akan kita hitung dulu," kata Miftachul di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Miftachul menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 06 Tahun 2023 tentang Badan Pengatur Jalan Tol, maka evaluasi tersebut akan dibagi dengan sejumlah direktorat di Kementerian PUPR.
Dia menjelaskan, BPJT berwenang untuk menetapkan waktu pengeksekusian rencana tersebut, sedangkan kajian teknis akan dikerjakan Direktorat Jenderal Bina Marga, serta penghitungan kelayakan investasi dan tarif dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur.
Nantinya, lanjut Miftachul, hasil kajian tersebut akan dilaporkan langsung ke Menteri PUPR untuk dapat ditindaklanjuti pembangunannya.
Baca Juga
"Kita coba liat simulasinya seperti apa nanti akan dibicarakan ke BUJT-nya," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengusulkan agar dilakukan pelebaran lajur pada Jalan Tol Cipali sebagai hasil evaluasi penyelenggaraan arus mudik Lebaran 2023.
Budi mengatakan, Jalan Tol Cipali masih menjadi perhatian serius mengingat titik kepadatan sering terjadi karena adanya penyempitan lajur dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang memiliki empat lajur.
"Idealnya [pelebaran] Cipali KM 72 sampai Kalikangkung menjadi tiga lajur atau bahkan empat lajur," ungkapnya.